Ryan beringsut bangun. Nina jadi ikut duduk, menatap suaminya heran. Ia hanya diam menunggu hingga Ryan kembali ke dekatnya. Pria itu kembali tidak dengan tangan kosong, ia membawa sebuah foto yang mengganggunya sejak tadi. “Ini, gara-gara ini aku ke sini,” ucap Ryan datar. Nina jelas terbelalak. “Kamu dapat foto ini dari mana, Mas?” tanyanya panik. “Ada yang ngirim ke aku.” “Siapa?” “Itu nggak penting sekarang.” Ryan menatap istrinya lekat. “Yang penting adalah… apa foto ini beneran, Nina?” Nina menggeleng tegas. “Aku boleh jelasin dulu, Mas?” Ryan mengangguk. Sebenarnya ada sebersit rasa bersalah saat meminta Nina menjelaskan maksud dari foto itu, mengingat sang istri baru merasa tenang setelah beberapa saat lalu gemetar ketakutan. Tapi di sisi lain, Ryan sungguh-sungguh ingin seg