Di sana, di dalam kamar hotel yang terpisah dengan ruang tamu dan kamar yang ditempati Riry, Nina berdiri di depan cermin mengenakan sebuah lingerie berwarna putih bersih yang mengekspos sebagian besar kulit tubuhnya. Membentuk siluet tubuhnya yang indah. Ah, bukan hanya itu. Nina juga sudah mengenakan sebuah pita besar berwarna putih di atas kepalanya. “Nina?” Ryan tertegun. Nina berbalik dengan cepat, terkejut. “Aku kan udah bilang tunggu di sana aja,” pekiknya kaget. “Kamu… ngapain?” Ryan melangkah masuk. Ia menelan ludah, tubuhnya memanas dengan cepat. Ah, Nina selalu tahu cara menggodanya. Nina menunduk, menutupi tubuhnya dengan tangannya yang kecil. Tapi tentu saja tidak bisa. Lekuk tubuhnya terlihat jelas, pakaian yang ia kenakan bahkan tidak bisa disebut pakaian. Terlalu banyak