Beberapa pekan kemudian. Kyoto, Jepang. Ryan dan Nina berjalan menyusuri halaman di depan salah satu bangunan bersejarah di Kyoto, mereka tampak melemparkan pandangan ke seluruh penjuru situs bersejarah yang menjadi destinasi wisata itu. Wajah keduanya tersenyum lebar, kebahagiaan terlihat begitu nyata di sana. “Riry, hati-hati!” Nina berseru saat Riry mulai berlari sambil tertawa. “Wah, bagus!” Riry memekik senang saat angin berhembus kencang, menerbangkan kelopak bunga sakura yang berjatuhan ke halaman depan bangunan bersejarah itu. Gadis mungil itu berlarian di sana, seolah menari bersama angin. Melihat itu, Nina segera mengabadikan momen itu. Ia mengeluarkan ponselnya, mengambil foto Riry yang sedang bermain dengan riang. Ia tertawa, bahagia. Ryan menatap istrinya lekat, ikut ter