Baru saja Larissa melepas kepergian putri dan menantunya, hanya berselang lima belas menit, sebuah mobil berwarna merah menyala terlihat merapat ke gerbang rumahnya. Larissa yang tadinya duduk di teras seketika berdiri. Keningnya berkerut. “Siapa itu?” gumamnya. Mang Aden, suami bi Mina yang ikut menjaga rumah ini berlari mendekati Larissa. “Itu siapa, Mang?” tanya Larissa lebih dulu. “Anu… katanya mau ketemu Nyonya,” adu Mang Aden. “Iya, tapi dia siapa?” “Katanya namanya Sherly.” Larissa tertegun di tempat, wajahnya mengeras. Ia hanya menatap ke luar gerbang. Atap mobil itu terlihat dari tempat Larissa berdiri. “Maaf, Nyonya. Mau diperbolehkan masuk atau gimana?” tanya Mang Aden sopan. “Suruh masuk,” pungkasnya dingin. Mang Aden terkejut. Pasalnya baru kali ini ia melihat Lariss