“Lo kenapa? Suntuk banget kayaknya?” tanya Ken saat Ryan masuk ke ruang dokter. Ryan mendesah keras. “Keponakan lo itu emang keras kepala, ya?” Kedua alis Ken terangkat. “Maksud lo… Nina?” “Siapa lagi?” sahut Ryan ketus. Ken terkekeh. “Kayaknya rumah tangga kalian mulai masuk ke fase pertengkaran, ya?” Ryan tak menjawab. Ia melempar rekam medis ke atas meja, menghempaskan tubuhnya di kursi. “Emang kenapa kok lo tanya gitu?” Ken berpindah duduk ke dekat Ryan. Lengang sesaat. Ryan tampak mempertimbangkan untuk menceritakan masalahnya atau tidak. “Lo bener, gue sama Nina bertengkar.” Akhirnya ia memutuskan untuk bercerita. Mungkin Ken sebagai om Nina bisa memberinya solusi. “Bertengkar kenapa?” “Gue pernah cerita kan kalau Nina sekarang gabung sama agensi model gitu?” “Iya, terus?”