bc

Om Regan

book_age18+
1.7K
FOLLOW
8.9K
READ
contract marriage
HE
love after marriage
age gap
drama
comedy
sweet
bxg
humorous
icy
like
intro-logo
Blurb

(Khusus pembaca dewasa)

Regan pikir ia sudah melakukan hal yang benar ketika melempar tubuh Ratna untuk bekerja di rumah Bara. Hidup bebasnya akan aman tanpa sosok penggangu seperti Ratna yang sering mengadu pada ibunya tentang seringnya ia memasukan berbagai wanita untuk menyalurkan hawa nafsu di dalam apartemennya.

Namun Regan tak menyangka ia akan bertemu dengan kesialan lain, adik Ratna bernama Siti adalah kesialan tersebut.

Apalagi saat gadis kecil itu memintanya dengan terang-terangan untuk menjadi sugar daddynya.

Tentu saja Regan menolak. Ia tidak akan pernah menjadi sugar daddy Siti.

chap-preview
Free preview
Satu
"Om!." Sialan! Regan kembali menutup telinganya dengan bantal. Sudah sebulan ini ia di hantui dengan suara laknat tersebut. "Om!" Oh shit! Bahkan kata-kata itu sangat Regan benci sampai ke syaraf pusat. Kenapa sekarang malah terasa lebih dekat menusuk gendang telinganya. Regan mencoba mengabaikan halusinasi tak berpaedah ini. Mungkin ia harus menutup telinganya dengan earphone. Regan memutuskan menyingkirkan bantalnya namun tiba-tiba tubuhnya berjengit saat melihat wajah gadis kecil tengah berada dekat sekali dengan wajahnya. Kedua mata Regan terbelalak sangking kaget dengan apa yang ia lihat sekarang. Halusinasi macam apa ini? Tidak hanya suaranya saja Regan pun seperti melihat gadis sialan itu ada di depannya. Dengan gerakan pelan Regan menoel pipi bulat itu dan semakin kaget saat ia bisa menyentuhnya. "Om, kenapa toel-toel pipi Siti. Om suka Siti ya?" Regan beringsut menjauh. "Lo nyata?" Kening Siti mengernyit. Gadis itu terlihat kebingungan dengan ucapan Regan. "Kenapa kamu bisa ada di sini? Dan bagaimana bisa kamu masuk?" tanya Regan tak habis pikir mengapa Siti bisa berada di sini. Suara seseorang tiba-tiba menyahut dari ambang pintu. "Siti ikut sama Mama Gan. Tadi gak sengaja ketemu Siti di jalan pas pulang sekolah jadi Mama bawa. Gimana tubuh kamu udah mendingan?" Oh jadi biang masalah andalah ibunya sendiri. Regan melirik wanita paruh baya itu, sedang melangkah memasuki kamarnya. Dalam tangan wanita itu ada sebuah nampan berisi makanan dan segelas air mineral beserta beberapa obat. Sepertinya ibunya mengantar obat yang Regan pinta tadi pagi. Tubuh Regan di bantu ibunya untuk terduduk dan menyandar di kepala ranjang. Sedangkan tatapan lelaki itu masih terfokus memperhatikan Siti yang berdiri sedikit menjauh, tidak sedekat tadi. "Gak perlu repot Ma. Aku udah mendingan padahal obatnya bisa di anterin sama Pak Toto." Pak Toto supir pribadi keluarga Regan. Terlebih Regan sama sekali tidak suka jika hari ini rumahnya kedatangan tamu, seorang gadis yang udiknya melebihi Ratna selalu membuat kehidupan Regan terganggu. "Kamu kan lagi sakit. Masa Mama biarin gitu aja. Yaudah kamu sekarang makan dan minum obat. Biar Siti jagain dulu kamu di sini. Mama ada urusan dulu sebentar." Gelengan tidak setuju Regan refleks terlihat. "Tidak! Bawa juga Siti Ma. Regan sudah sehat. Bentar lagi juga mau ke kantor." "Jangan ngebantah. Istirahat dan Siti akan menjaga kamu. Mama juga sudah bilang sama Ratna dan Ratna mengijinkan." Padahal Regan sangat tidak menyukai kehadiran gadis ini, dan kenapa ibunya malah menyuruh Siti tinggal lebih lama. Jika sudah seperti ini apa yang bisa ia lakukan. Regan menghela napas pasrah tanda menyerah. Bukannya sembuh sakitnya mungkin akan berdampak semakin parah jika harus tinggal berdua dengan gadis kecil menyebalkan bernama Siti. Dari namanya saja sudah sangat kampungan sekali. *** Regan menatap Siti tanpa minat saat gadis kecil itu mondar-mandir seperti anjing kecil di rumahnya. Beberapa kali ia mencegah gadis itu untuk ikut campur seperti membereskan kamar tetapi otak kecil Siti bahkan lebih keras dari pada batu. Memangnya Siti akan menurut. Tidak! Gadis ini sangat berbeda dengan Ratna soal kepatuhan. Siti adalah gadis bawel, berisik dan satu lagi tidak punya urat malu. "Wah Om, Siti nemu ini ada di bawah ranjang." Tatapan Regan menatap sesuatu yang di pegang Siti. Kening gadis kecil itu terlihat mengerut memperhatikan benda asing yang baru ia lihat dengan teliti. "Kok bentuknya kaya balon ya. Om koleksi balon-balon?" Mendengar hal itu Regan langsung mengerti. Dengan cepat ia segera merampas benda keramat di tangan Siti dan langsung melemparkannya ke tempat sampah. Denyutan sakit kembali terasa, Regan memijit pelipisnya. Seharusnya ia tidak membiarkan Siti membersihkan kamar karena bisa saja masih banyak barang laknat lain akan di temukan Siti tanpa sengaja. "Udah kamu diam duduk cantik di ruang tamu sana. Ngapain beres-beres di sini." "Siti hanya coba bantu. Om kan ndak punya pembantu." "Gak perlu. Kamu hanya bikin tambah pusing saja." Siti terlihat menundukkan kepala. Terlihat sedih, kenapa lelaki dewasa ini sangat tidak menyukai keberadaannya. Padahal kan Siti tidak pernah berbuat salah. "Kenapa sih Om selalu judes sama Siti. Siti kan orang baik Om." Regan mendudukan tubuhnya di sisi tempat tidur. Lalu menatap Siti yang berwajah murung. Ia juga tidak tahu kapan tepatnya ia mulai terganggu dengan kehadiran gadis ini. Mungkin semenjak Siti pindah dengan ayahnya ke tempat Ratna dan Bara. Mereka tinggal bersama Ratna dan menjadi tambahan beban hidup Bara. Awalnya Regan merasa itu Bagus agar Siti bisa bersekolah dengan layak dan kehidupan miskin mereka di desa akan berubah menjadi bahagia jika kesengsaraan itu di ais oleh Bara, sebut saja itu sebuah hukuman hasil kesalahan Bara yang sudah memanfaatkan gadis polos seperti Ratna. Tetapi kehadiran gadis ini nyatanya malah memperumit hidup Regan. Apa lagi dengan terang-terangan Siti suka memintanya menjadi Sugar Daddy. Woah benar-benar bocah tengik ini hidup di kota otaknya malah tercuci hal yang tak berguna. "Aku hanya tidak suka otak dungu kamu. Itu saja!" Siti terlihat tak terima dengan ucapan Regan. "Siti ndak dungu Om!" kesal, gadis itu terlihat cemberut menatap Regan. "Apa Om tidak suka Siti karena Siti minta Om jadi Sugar Daddy?" "Nah itu tau. Jadi sekarang pergilah. Nonton TV sana di ruang tamu." "Loh Om kata temen Siti punya Sugar Daddy enak. Siti juga mau nyobain. Katanya kalau sugar daddy itu harus om-om atau aki-aki. Tapi karena Siti nda suka aki-aki jadi Siti pilih om-om ganteng aja. Om Regan kan ganteng udah om-om pula. Jadi Siti mau Om Regan aja yang jadi sugar daddynya." Regan menghela napas berat. Ia memejamkan mata untuk menahan amarah yang kini semakin menjadi di dalam dirinya. Tahan jangan sampai ia melempar tubuh Siti dari lantai 20 apartemen ini untuk melampiaskan amarahnya. "Kamu kan udah punya Bara. Kakak iparmu itu kaya tujuh turunan. Jadi kamu tidak perlu punya sugar daddy okay. Hidupmu akan terjamin hanya karena kekayaan kakak iparmu." Siti terlihat memajukan bibirnya. "Padahal Siti pengen punya sugar daddy." "Fokus sekolah jangan mikirin hal aneh-aneh." "Ih Om Regan nyebelin. Yaudah Siti cari sugar daddy yang lain aja kalau Om ndak mau." Regan memincingkan mata tak suka mendengar ucapan Siti. Apa-apaan ingin mencari sugar daddy lain. Otak anak kecil ini sepertinya tergeser. Mau cari sugar daddy seperti apa di sini? Paling aki-aki bangkotan hidung belang yang cuman mau cari enak doang. Kebegoan otak gadis ini memang harus di cuci. "Sudah kubilang jangan aneh-aneh Siti. Kamu gak bakal dapetin tuh sugar daddy kecuali om-om hidung belang. Lihat contoh dari kesalahan Mbamu. Sangking begonya Ratna sampai jadi korban om-om berengsek. Kamu mau bernasib sama seperti Ratna?" Siti terdiam dia kemudian menjawab cercaan Regan dengan jawaban polosnya. "Tapi Om-om berengsek kaya modelan Tuan Bara mah Siti juga mau. Ganteng dan punya uang banyak. Hehe." Jawaban briliant itu membuat Regan kembali menghembuskan napas kesalnya. Bisa ikut gila ia jika Siti terus berada di sini. Gadis ini tak waras!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
94.0K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook