"Kita temui nenek, lalu pamit pulang," ucap Evan sambil meraih tangan Ivy. Gadis itu bergeming, disentaknya tangan Evan lalu mengusap air matanya. Evan menyeringai sinis. Lalu katanya dengan wajah kesal, "Apa kamu gadis yang tak punya harga diri sama sekali? Apa setelah mengatakan akan melupakanku, maka kamu bisa mencampakkanku seenaknya?" Ivy mengernyit memandang lelaki di hadapannya. Ia menarik napas dalam saat teringat pernah mengatakan pada Evan kalau ia sedikit tertarik padanya. Tapi, itu kan hanya pura-pura karena Yana menginap di rumahnya. Tak ia sangka Evan benar-benar mempercayainya. Tetapi ya sudahlah. Ia sudah telanjur mengatakan mengaku pada Evan bahwa ia menyukainya, jadi tak mungkin meralatnya. "Aku tak mencampakkanmu karena kita memang tak pernah menjalin hubungan serius.