Sudah tidak terhitung berapa kali tepatnya Kalvin menghela napas. Meluapkan kekesalan yang tak mampu ia jabarkan karena mendadak lagi dan lagi harus menggantikan sang Papa di rumah sakit. "Kamu gak keberatan, 'kan, Vin?" Suara Karel dalam sambungan telpon yang masih terhubung di ponsel Kalvin terdengar memelas. "Papa benar-benar lupa, sudah keburu janji dengan Mamamu. Kamu tau sendiri kalau Mama paling tidak suka acaranya dibatalkan," papar Karel masih membujuk Kalvin agar bersedia memaklumi kondisinya. Sementara Kalvin kembali mendesah berat, memukul kemudi yang jadi pelampiasan amarahnya. "Tapi kenapa harus hari ini, sih, Pa?" jawabnya, ketus bukan main. "Jadi gagal rencana date gara-gara Papa!" Kalvin bergumam tak jelas. Sementara di seberang sana Karel shock oleh pemberitahuan aca