Chapter 130 - Kaos

585 Words

"Mbak, mau tanya Mbak," tanya salah seorang pemuda ke arah Nisa yang membawakan segelas teh hangat untukku. "Boleh," jawab Nisa. "Mbak dulu nginjek kodok ya? Kok bisa punya pacar sejelek Doyok?" lanjut si kutu kupret itu yang langsung disambut tawa oleh beberapa orang yang ada di bengkelku. Nggak rame sih. Cuma ada satu laki-laki kampret yang barusan ngegodain Nisa. Sepasang muda-mudi yang asyik mojok sendiri sambil nunggu giliran. Dan seorang Mbak-mbak berseragam sama dengan Nisa. Mungkin satu kampus sama Nisa. Atau mungkin temennya. "Itu temenmu Nis?" tanyaku. "Bukan Mas, tapi keknya satu kampus, kan seragamnya sama kek Annisa," jawab si Manis sambil duduk di sofa single yang menjadi singgasana miliknya. Karena itu memang tempat duduk favorit dia sambil nungguin aku kelar ngerja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD