Malam itu aku menangis sendirian di atas kasur. Lebay ah. Mana ada. Enak aja mau ngeloyor pergi habis enak-enak. Ngelihat si Manis dan Si Cantik beranjak berdiri, aku langsung menerkam mereka berdua dan membanting mereka ke kasur. Nisa dan Putri berteriak kaget tapi aku tak peduli. Dengan cepat, mumpung pelumasnya masih ada, aku masukkan si o***g ke mahkota Putri dan menindihnya. Nisa cuma tersenyum dan melihat kami berdua dari samping. Putri yang awalnya diam saja menikmati seranganku tiba-tiba saja berontak ketika tahu Nisa memperhatikan dia. "Apaan sih Put?" tanyaku. "Nisa tu!! Udah ah Nis. Sana mandi duluan," teriak Putri. "Nggak mau," jawab Nisa pendek sambil tetap melihat Putri yang ada di bawah tubuhku. Putri memalingkan wajahnya ke samping dengan muka memerah dan bikin aku