Aturan Baru!

1116 Words

"Pak, saya lapar!" Hanya itu ide yang terlintas di kepala untuk menghindar dari godaan ternikmat ini. Iya, dicumbu oleh pria seseksi Tuan Brewok mana tahan? Jika aku tidak segera menghindar, bisa fatal. Aku masih waras jika harus menyerahkan segalanya. Usahaku berhasil! Pak Adit mundur setelah mencium bibirku sekilas. "Baik, kita makan dulu." "Masak, Pak?" "Kamu tahu selera saya." Aku manyun. "Baiklah." "Kenapa, Sayang? Kok muram?" Pak Adit menjawil daguku. "Pak, jangan manggil saya begitu, geli." "Lho, kenapa? Kamu pacar saya. Tak seharusnya kita bicara formal seperti ini." "Gak biasa aja." Aku memeriksa bahan masakan yang ada di lemari es. Dasar brewok! Kirain setelah resmi jadi kekasih, ia tak akan menyuruhku untuk masak lagi. Kalau begini sih sama aja. Dan seperti biasa,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD