Sudah lebih dari lima belas kali Arga mencoba menghubungi nomer ponsel Shelomita, tapi sudah lebih dari lima belas kali pula panggilannya tidak tersambung. Bahkan pesan yang sudah dia kirim ke ruang chat Shelomita pun masih menunjukkan centang satu abu-abu. Ooh siall. Seharian ini Arga benar-benar tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya. Arga duduk terpaku di kursi meja kerjanya, punggungnya menempel kaku pada sandaran kursi seolah beban pikirannya menekannya lebih dalam. Ruang kerja yang biasanya dia kuasai dengan wibawa kini terasa asing. Berkas-berkas menumpuk di meja, layar laptop menampilkan angka-angka laporan keuangan yang mestinya dia periksa, tapi semua itu hanya menjadi kabur di matanya. Fokusnya lenyap, terkunci pada satu hal saja, dia dan Shelomita. Sudah lebih dari lim

