2 : Siapa Pria Itu?

1254 Words
Walau Zahira tidak sering pergi ke night club, tapi beberapa kali ia ikut teman temannya ke club, bahkan Anita juga biasa ikut bersama Zahira. Mengingat Anita dan Reno, perasaan Zahira campur aduk, benci, sakit hati dan merasa Anita berkhianat pada pertemanan mereka. Anita tahu jika Zahira menjalin hubungan dengan Reno tapi kenapa mereka malah berselingkuh dan menikah. Zahira berjalan menuju meja bartender, wajahnya benar benar kusut. Hatinya hancur, dan mungkin akan sedikit melupakannya jika ia minum alcohol. “Mau pesan apa?” tanya bartender yang berada tak jauh dari Zahira. “Tequila…” Bartender melihat ke sekeliling, ia melihat Zahira hanya seorang diri. “Kamu bersama teman?” Zahira menatap bartender itu dengan wajah bingung. “Ya… kenapa?” “Kamu memilih Tequila yang kadar alkoholnya sekitar 40%, jika kamu mabuk, siapa yang membawamu pulang.” “Aku tidak akan mabuk, tenang saja.” Bartender itu tersenyum simpul, “aku rasa kamu belum pernah minum dengan kadar alcohol tinggi nona, aku sarankan kadar alcohol rendah, seperti Soju atau Sake,” ucap bartender tersebut. “Aku tetap pesan Tequilla,” ucap Zahira bersikeras “Atau beer saja?” “Aku mau Tequilla!” bentak Zahira membuat bartender mengangguk setuju dan mulai menyiapkan pesanan Zahira. Zahira tahu bartender itu hanya berniat baik kepadanya tapi untuk saat ini ia ingin minuman kerasa yang membuatnya melupakan kejadian beberapa menit lalu, pernikahan Reno dan Anita. Bartender menyajikan pesanan Zahira di sebuah gelas kecil yang hanya bisa memuat Tequilla sebanyak 30 ml saja. Zahira menatap segelas tequilla di depannya, ia ragu akan minum atau tidak, tapi kemudian bayangan senyum bahagia Reno dan Anita menghujam ulu hatinya. Zahira segera mengambil gelas tequilla dan menenggaknya segera hingga habis, ia tidak perlu merasakan tequilla dilidahnya, yang ia inginkan hanya segera meminumnya. “Lagi…” “Nona, satu gelas sudah cukup akan membuatmu harus naik taksi untuk pulang,” jawab bartender. “Aku bilang lagi, kamu takut aku tidak bisa bayar?” “Bukan itu maksudku, hanya saja…” bartender itu menggelengkan kepalanya, ia kemudian menuangkan tequilla kedua untuk Zahira, kali ini pun Zahira segera meneguknya hingga habis hingga gelas ketiga Zahira masih sadar dengan sekitarnya. Zahira mulai merasakan kepalanya pusing, ia kemudian segera membayar dan bergegas pergi, ia berpikir jika mabuk ia bisa tidur di mobil saja. Zahira merasakan perutnya sakit dan mual ingin muntah, setengah berlari ia pergi keluar dari night club, antara sadar dan tidak ia sudah ada di area parkir mencari keberadaan mobilnya. Ia berjalan sempoyongan menuju mobilnya tapi sebelum sampai di mobil tubuhnya kemudian ambruk, untungnya ada seseorang di dekatnya yang menangkap tubuh Zahira hingga tidak jatuh. ~~~ ~~~ Zahira membuka matanya, ia menggeliat. Sebuah selimut putih menutup tubuhnya, kepalanya masih sedikit pusing tapi ia sudah sadar sepenuhnya. Zahira memijit kepalanya, ia edarkan pandangannya dan melihat sepertinya ia ada dalam sebuah kamar hotel. Zahira akan turun dari ranjang tapi ia merasakan pangkal pahanya sangat sakit dan berdenyut. Ia membuka selimut untuk memeriksa tapi betapa terkejutnya dirinya saat mendapati dirinya tidak dilapisi selembar benangpun, hanya selimut putih hotel yang menutup tubuhnya. Zahira terdiam, ia shock, bingung, dan banyak pikiran berkecamuk. Dengan gemetar ia menoleh ke sisi ranjang disampingnya, ia akan terpekik tapi ia menutup mulutnya dengan tangan, Zahira melihat seorang pria terbaring disampingnya dan tertidur lelap. Air mata Zahira menetes, ia tahu apa yang sedang menimpanya. Zahira merutuki dirinya sendiri, kenapa ia tidak mengajak teman saat ke night club, kenapa ia pergi sendiri dan endingnya ia tidur dengan pria yang tidak ia kenal. Ia bersikeras mempertahankan keperawanannya dan mempersembahkannya untuk suaminya saat menikah, klise memang di jaman seperti ini tapi itu memang prinsipnya. Selain ingin mempersembahkan mahkotanya pada sang suami, ia tidak mau melakukan free s*x dengan Reno karena tidak ingin terkena penyakit menular seksual. Tapi Reno bukan pria yang sabar menunggu dan menerima penolakan Zahira hingga ia memilih melakukannya bersama Anita dan kemudian menikahinya. Apa yang dipertahankan Zahira selama ini hancur dalam semalam karena kecerobohannya sendiri, seharusnya ia tidak mabuk, seharusnya ia mengikuti saran bartender dengan minum minuman beralkohol dengan kadar rendah saja. Tapi nasi sudah menjadi bubur, ia harus menerima kenyataan jika ia sudah tidak perawan lagi sekarang. Zahira beringsut turun dari ranjang dengan rasa sakit di pangkal pahanya, ia melihat pakaiannya berserakan di lantai. Zahira memungut pakaiannya dan masuk dalam kamar mandi, ia bergegas membersihkan diri, air dari shower membasahi tubuhnya bersama air matanya yang menetes. Ia menahan tangisnya agar tidak pecah, tak ingin membangunkan pria yang entah siapa, satu yang pasti Zahira ingin segera pergi dari sana dan melupakan semuanya, itu memang kesalahannya sendiri. Zahira tidak ingin menuntut apa apa dari pria yang tak dikenalnya itu. Setelah mandi dan berpakaian, Zahira perlahan membuka pintu kamar mandi, ia melihat pria itu masih meringkuk diatas ranjang bigsize hotel. Ia mendelik saat menyadari dimana ia berada, ini adalah hotel De Kirana dimana ia bekerja. Zahira bergegas keluar dari kamar hotel, ia memilih lewat pintu samping hotel yang memungkinkan tidak ada orang yang melihatnya, ia tidak mau teman temannya melihat dirinya keluar dari hotel dinihari seperti ini. Oooo---oooO Zahira menatap dirinya di depan cermin kamarnya, apa yang ia banggakan selama ini sudah hilang karena ulahnya sendiri yang tidak berpikir panjang. Pintu kamarnya diketuk beberapa kali, ia menoleh ke pintu dan melihat Zalita, adiknya berjalan masuk dan mendekatinya, Zalita duduk di tepi ranjang sebelah meja rias dimana Zahira duduk berada. “Kak Aira semalam pulang jam berapa? Mama dan papa tanya aku dan meminta aku menelepon kakak tapi ponsel kakak mati.” tanya Zalita. “Itu…mmm… malam banget, kakak ada urusan,” jawab Zahira berbohong. “Seharusnya kakak chat aku biar aku tahu, mama dan papa khawatir tahu.” “Iya… maaf ya Alita, kakak lupa.” “Ya udah, ayo kita sarapan, mama dan papa sudah menunggu di meja makan.” Zalita berjalan keluar dari kamar Zahira yang memang bersebelahan dengan kamar Zalita. Zahira mengangguk, ia merasa tidak nyaman harus berbohong pada Zalita dan mungkin nanti saat kedua orangtuanya bertanya ia juga harus berbohong lagi. Zahira kemudian berdiri dan meraih tas tangannya dan keluar kamar, turun menuju ruang makan, ia melihat kedua orangtuanya dan Zalita menunggunya. “Selamat pagi ma, selamat pagi pa,” sapa Zahira, ia kemudian duduk di kursi sebelah Zalita berhadapan dengan kedua orangtuanya. Pak Indra, papa Zahira menatap putrinya, seperti ada hal berbeda di diri putrinya tersebut. “Aira sayang… are you okay?” tanya pak Indra. Zahira terkesiap, terkejut dengan pertanyaan yang diajukan oleh papanya, jantungnya berdegup kencang. Apalagi pangkal pahanya masih ada sakit yang ia rasakan. “Maksud papa apa? Aira baik baik saja,” jawab Zahira berbohong, ia kemudian mencoba mengalihkan suasana dengan mulai mengambil makanan di depannya. “Papa hanya merasa… ada yang berbeda dari diri kamu, tapi papa tidak tahu ap aitu,” ucap pak Indra. Hati Zahira teriris, mungkin papanya bisa merasakan penderitaan yang ia alami, kehilangan Reno dan bahkan kehilangan kegadisan. “Papa jangan khawatir, Aira baik baik saja.” “Ya sudah ayo kita makan, oh ya, Reno sudah lama tidak datang main kesini sayang? Apa kesibukannya menyita waktu hingga datang kesini saja sudah tidak sempat?” tanya pak Indra yang mulai menikmati sarapan paginya. Lagi lagi Zahira terkesiap, ia diam beberapa saat. Ia tidak mungkin mengatakan pernikahan Reno kemarin, ia masih emosi dan ia juga takut kedua orangtuanya marah besar pada Reno dan membuat keributan. Zahira ingin mengatakan perlahan tentang hubungannya dengan Reno yang sudah putus, ia menghela napas sejenak. “Reno sibuk pa, dia kan manager cabang, pekerjaannya banyak.” “Minta Reno sempatkan kesini sayang, mama dan papa mau bicara,” tambah mama Zahira. Lynagabrielangga.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD