Iya Nanti

1380 Words

Hari berganti hari. Senin, selasa, rabu, tidak ada sesuatu yang istimewa terjadi denganku. Semua masih terasa datar, di mana kehidupanku terasa sangat tenang dan damai di sini. Hanya saja, aku tidak mendapatkan berita terbaru tentang apa yang terjadi di rumah orang tuaku. Aku tidak tahu, apakah drama yang terjadi di sana sudah selesai atau belum, aku hanya berfokus untuk meredakan beban di dalam kepala. Hari demi hari, Elang tetap saja berusaha menjadi lebih dekat denganku. Setiap hari, ia tidak henti-hentinya mengajakku berbicara, meski ia tahu aku tidak memberikan respon yang bersahabat terhadapnya. Paman dan Bibi pun demikian, mereka bersikap sangat baik kepadaku, memperhatikanku sepenuh hati. Namun entah, aku merasa belum siap membuka diri kepada mereka dan lebih menikmati waktu bersa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD