Kisah Sebenarnya

1313 Words

Masih di hari yang sama dengan catatan sebelumnya, kisah hidupku kembali berlanjut ketika kita bertiga pulang ke rumah Bibi. Wisnu segera pamit setelah tiba, tidak mampir terlebih dulu untuk sekadar minum. Elang sempat menawari Wisnu untuk singgah sejenak, tapi sepertinya Wisnu memiliki agenda lain sehingga tidak bisa bergabung denganku dan Elang. Saat masuk ke rumah, Elang tidak memperbolehkanku untuk masuk ke kamar. Elang memintaku menunggu di ruang tamu, lalu ia menghilang ke dalam. Entah apa yang sedang dilakukannya. Sejenak kemudian, Elang kembali dengan membawa sebuah buku. Ia mengambil tempat di kursi sampingku, lalu melempar buku yang ia pegang dengan sedikit kasar ke meja, tepat di hadapanku. “Buku inikah yang membuatmu sampai seperti ini?” tanya Elang dengan nada sedikit lemas.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD