Kembali ke Rumah

1087 Words

Hai rasa kecewa, bolehkah aku bermain denganmu? Hai rasa sedih, kenapa kau selalu hadir dan tidak pernah pergi? Hai bahagia, di mana kau berada? Panjang lebar aku bercerita tentang bagaimana teror sejawat bayang menghantuiku selama beberapa waktu ke belakang, membuatku sakit dan tidak bisa berpikir jernih hingga mengabaikan pekerjaanku sebagai penulis yang menjadi satu-satunya ladang uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak pernah sama sekali terbayang olehku, di mana aku duduk sendiri di atas ranjang rumah sakit, lemah tak berdaya, dengan obat-obatan antidepresan yang harus selalu aku konsumsi setiap hari. Apa yang sebenarnya terjadi denganku? Memoriku terasa kacau, aku tidak bisa mengingat dengan jelas beberapa waktu ke belakang. Pagi ini, Wisnu masih tetap mengunjungiku seper

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD