80 Hari-hari yang kulalui pasca keluar dari rumah sakit, berjalan semakin baik. Menurut Elang, kondisi mentalku menunjukkan kemajuan yang signifikan. Hari ini, saatnya aku melakukan pemeriksaan rutin di rumah sakit. Sayangnya, di tengah pekan seperti sekarang, Elang tidak bisa mendampingiku. Ia meminta tolong kepada Wisnu untuk mengantarku. Mengingat betapa lembut dan baik perlakuan Wisnu padaku, membuat perasaan ini menjadi meledak-ledak. Ada rasa malu yang hinggap di dalam kepala. Pipiku bahkan memerah ketika membayangkan berjalan bersama Wisnu nanti. Aku rasa, tidak salah ketika kita memiliki perasaan lebih kepada teman akrab sendiri. Mungkin, mungkin saja. Pagi hari sekitar pukul sembilan, aku mendengar suara motor yang berhenti di depan rumah Bibi. Tebakanku tidak salah ketika berpi