Salah Tingkah

1227 Words

“Hai, Wisnu, kau sibuk?” “Ah hei, Nanda, wah kau menghubungiku lagi. Berarti sekarang kau sudah memegang ponsel, ya?” “Hehe… begitulah, Elang baru saja menyerahkan ponselnya padaku.” “Hmmm… baguslah, Nanda. Apa yang membuatmu menghubungiku?” “Ini soal Sejawat Bayang, Wisnu. Kau bilang jika kau menemukan kisah tentang teman masa kecil pangeran, bukan? Aku sudah membaca ulang buku itu namun tidak bisa menemukan bagian yang kau maksud. Bisakah kau tunjukkan bagian itu untukku?” “Begitu, ya? Baiklah, sore ini aku akan datang ke sana.” Itulah isi percakapan dengan Wisnu siang ini, setelah pergulatan panjang di dalam otak karena ada dua hal yang saling bertentangan. Satu sisi, otakku berkata untuk tidak menghubungi Wisnu terlebih dahulu dan menunggu Wisnu datang ke rumah Bibi, mengingat Wi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD