Masih berada di angkringan di salah satu sudut kota Mojokerto, Elang melanjutkan kisahnya sembari menikmati alunan angklung yang dimainkan untuk mengiringi pengunjung angkringan ini. Kisah antara tawa dan tangis terjadi ketika Elang lulus dari sekolah menengah di Surabaya. Elang yang kala itu ingin melanjutkan pendidikan di universitas, harus mengurungkan niat karena keterbatasan biaya. Aku sedikit heran dengan apa yang Elang katakan. Karena sepengetahuanku, Bibi bukanlah orang yang berkekurangan, tapi kenapa tidak bisa menyekolahkan Elang hingga ke universitas? Aku tidak menyauti perkataan Elang, aku ingin membiarkannya menyelesaikan kisahnya. Kisah yang belum pernah ia ceritakan di rumah. Mungkin Elang menahan diri karena tidak ingin didengar oleh Bibi. Tapi, kenapa ia menceritakan hal