Dewasa

1088 Words

Hari sudah beranjak siang di akhir pekan itu. Aku dan Elang terdiam di ruang keluarga, ditemani tayangan televisi yang sebenarnya tidak terlalu menarik untukku. Saat aku menonton televisi, ingatanku tertarik mundur ke saat-saat bersama Ayah dan Ibu, menonton televisi sambil mengomentari sinetron yang tampak tidak masuk akal. Tiba-tiba, Elang mematikan televisi padahal aku juga tengah menyaksikannya. Elang berkata kepadaku jika ia bosan, hanya menghabiskan akhir pekan di depan televisi. Elang ingin mengajakku berjalan-jalan. Awalnya aku menolak, aku masih takut di luar bertemu dengan orang yang tidak ingin kujumpai, yaitu kamu, Geno. Ya, hingga saat ini pun aku masih menulis catatan ini untukmu, bukan orang lain. Sayangnya, Elang memaksaku. Mau tidak mau, aku harus ikut, karena Elang tida

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD