Udara malam itu terasa pengap, jendela ruang keluarga hanya terbuka sedikit, membuat aroma parfum mahal bercampur dengan bau kayu tua dari perabotan antik. Lampu gantung kristal di langit-langit berayun pelan, seolah ikut menyerap ketegangan di ruangan itu.
“Bagaimana hasilnya? Benar Ayah mu ke belakang, ke kamar pelayan itu bukan?” tanya Nelly tajam begitu Zack muncul di ambang pintu.
“Ehmm… memang Ayah belum kembali?” Zack balik bertanya dengan raut bingung. Padahal ia yakin tadi melihat Juan sudah lebih dulu meninggalkan tempat itu.
“Huh! Seperti biasa, ayah mu pasti sedang berlatih atau memeriksa alat-alat beratnya. Lebih senang bersama benda mati itu daripada dekat dengan Ibu!” keluh Nelly, nada suaranya penuh kejengkelan dan putus asa. “Sungguh menyebalkan! Dia selalu punya cara u
