Satu hari telah berlalu. Hari ini Cio akhirnya diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik. Kemarin, Luna menolak keras ajakan Kinanti untuk datang ke rumah Ardan. Biarlah urusan itu menjadi tanggung jawab mereka, Luna tidak ingin ikut campur dalam rumah tangga orang lain. Namun, sepertinya takdir masih ingin mempertemukannya kembali dengan Wulan setelah sekian lama. "Besok aja, Nak, main ke rumah Ayah. Sekarang kita pulang dulu, ya," bujuk Luna dengan lembut. "Nggak mau! Cio mau ke rumah Ayah sekarang!" rengek bocah itu keras kepala. Luna menghela napas panjang. Ini semua gara-gara Ardan yang sengaja memancing antusiasme Cio dengan memamerkan burung Kardinal barunya. Burung yang baru dibelinya itu langsung membuat Cio merengek ingin ikut pulang ke rumah Ardan, tapi deng