Alana berharap ini semua hanya sebuah mimpi buruk saja yang bila dirinya terbangun mimpi ini akan menghilang. Tapi malah ini lebih dari kesekedar mimpi buruk saja baginya, dia tidak tau apa yang harus dikatakannya kepada Adiknya. Alana tidak ingin kalau adiknya semakin sakit hati bila mengetahui kalau Arkan adalah kekasihnya yang sudah sangat lama dipacarinya. Pikiran Alana belum bisa untuk kembali berpikir jernih. Ada rasa sakit yang tidak bisa untuk dijelaskan oleh dirinya sendiri. 'Kenapa kamu harus mencintai Arkan Rin? Kenapa dari sekian banyaknya pria didunia ini kamu malah memilih untuk jatuh cinta dengan dia?' Pikir Alana terus-menerus. Setelah beberapa saat berasa didalam toilet, Alana memutuskan untuk keluar dengan langkah pelan dan tidak bersemangat. Alana terus saja menunduk