29

1038 Words

AXEL menyukai posisi ini. Walau hasratnya lantas tak terkendali, tapi ia merasa nyaman saat Celia berada dalam pangkuannya seperti ini. Pria itu mengerang, dia mendekatkan wajahnya ke leher Celia, lalu mulai menghidu aromanya di sana. Celia selalu wangi, aromanya selalu bisa membuat hasrat lelakinya timbul padahal tidak ada interaksi intim yang terjadi. "A-xel!" Panggilan dengan nada tersedak itu membuat Axel melirik wajah Celia. Mukanya memerah, terutama di bagian pipinya. Bibirnya pun terbuka, tampak merah dan menggoda. Axel menyentuhkan jemarinya di atas bibir Celia, membelainya lembut ke kanan dan ke kiri. Lalu, dia menatap Celia yang juga tengah memandangi wajahnya. Tatapannya begitu sayu, terlihat jelas bahwa Celia sedang menginginkannya saat itu. "Boleh?" tanyanya sambil menata

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD