Chapter 83 - Jangan Berisik

551 Words

"Masss..." protes Ira sambil menepis tanganku. "Kan Ira dah janji tadi pagi? Katanya malam," ini sahutku. "Ya nggak gitu juga kali Mas, lihat tu! Ada Dek Ningrum disana," jawab Ira sambil mendelik ke arahku. Huft. Aku mendengus kesal. Sempakk bener emang. Nisa dan Putri ngotot untuk nemenin aku malam ini dan nginep di Rumah Sakit, tapi Ibu menolaknya, dengan alasan aku sudah membaik dan siuman. Ibu juga nggak enak sama Abahnya Annisa dan Papanya Putri. Mereka berdua sudah diberi kepercayaan dan restu. Nggak bagus kalau terus menerus menekan kesabaran kedua orang tua masing-masing. Waktu Putri dan Nisa mendengar kata-kata Ibu, mereka cuma bisa menunduk sedih. Gimana lagi coba? Memang benar kata Ibu, Nisa sudah dapat restu Abah, tapi pesan Abah, sebelum akad, jangan ada masalah lagi. P

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD