Sayang, buka....

1125 Words

Tiba-tiba saja bahu lebar dan kokoh itu terguncang halus di dalam pelukan Kirana. Suara napas Bramasta berat, tertahan — dan di antara jarak kecil di d**a mereka, Kirana bisa merasakan tubuhnya yang mulai bergetar pelan. Hati Kirana terasa diremas. Sakit sekali. Tapi ia tak berani bertanya kenapa Bramasta menangis. Yang bisa ia lakukan hanya membalas pelukan itu — hangat, lembut, penuh rasa takut kehilangan. Pelukan yang mungkin tak bisa menyembuhkan apa pun, tapi cukup untuk membuat seseorang tidak merasa sendirian. Namun, sorot mata Kirana semakin membuat Bramasta gentar. Di balik tubuh kuat dan kokoh itu, ada hati yang ternyata sangat rapuh. Hati yang lelah menahan semua kesalahan, semua cinta yang tak tahu harus dibawa ke mana. “Aku takut terus-terusan menyakitimu, dan kamu dia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD