“Dengan cara apa kamu akan mengobati hatiku?” Gumam Nadira seorang diri tapi masih bisa di dengar jelas oleh Reyhan
“Dengan cara yang tak pernah kamu pikirkan hingga kamupun akan meminta maaf dengan perkataanmu yang kasar tadi”. Ucap Reyhan dengan tegas hingga membuat Nadira menatapnya tak berkedip.
***
Author P.O.V
Selang beberapa saat. Reyhan telah selesai mengompres dan memberikan obat kepada pipi Nadira yang terluka.
Hening, tidak ada suara dari mereka berdua. Reyhan sedang sibuk dengan handphonenya. Terlihat dia sedang menghubungi seseorang.
"Fransiska. Tolong sekarang kamu pergi ke ruang CCTV dan minta hasil rekaman tiga hari yang lalu kepada kepala ruangan". Titah Reyhan saat sambungan telepon terhubung
"Tidak. Bukan semua. Hanya CCTV lantai 20 dan lantai 10 saja, Lantai
