Author P.O.V Kini Reyhan, Nadira dan Mita sedang berada di ruang tengah depan televisi. Layaknya seperti mak - mak yang sedang memarahi anaknya, Mita berdiri mondar - mandir sambil terus mengoceh tak henti – hentinya. Tidak seperti Nadira yang menundukkan kepalanya karena malu, Reyhan justru duduk tegap tetap dengan gayanya yang angkuh. Kakinya ia silangkan dan tangannya ia masukkan ke dalam saku celana. "Untung saja saat aku hendak keluar mataku masih fokus melihat sekeliling. Aku sampai bertanya – tanya kenapa bisa ada sepatu Reyhan disini. Sedangkan dia saja tidak pernah menginjakkan kakinya ke apartemen ini. Ternyata oh ternyata. Kalian berdua sedang asik berduaan di dalam kamar. Sedangkan aku yang dari tadi manggil – manggil tidak kalian hiraukan. Benar – benar ya kalian berdua". Su

