"En." Petugas Han Xi mengangguk seperti tengah menumbuk bawang putih, "Kisah Jenderal Wei memang sangat populer di kalangan para tentara Tang. Salah satu panglima perang yang sekarang bertugas di Henan selalu menceritakan kisah Jenderal Wei pada kami."
(Henan, salah satu nama daerah di dataran Tiongkok)
Han Xi adalah seorang tentara militer berbakat yang telah mendapatkan jabatan yang cukup menguntungkan bahkan ketika dia baru saja memasuki dunia militer. Dia masih muda, cukup cerewet, tapi memiliki kemampuan yang tidak bisa diragukan.
"Sepertinya menarik, ceritakan padaku." Baili Qing Shi mulai duduk dan menunggu petugas Han bercerita.
Han Xi si pria 'cerewet' itu tentu saja senang. Dia sangat antusias ketika mulai membuka mulutnya, "Aku sangat mengidolakannya. Dia adalah Wei Xiao Yue, putra mendiang Jenderal Wei Su. Jenderal Wei Su adalah Jenderal Militer terbaik yang pernah dimiliki Tang. Maka tak heran jika putranya, Jenderal Wei Juni-o-r juga mewarisi bakat ayahnya."
(Jenderal Wei Xiao Yue di sini berarti Jenderal Wei Juni-o-r)
Baili Qing Shi menunjukkan wajah yang penuh minat, "Aku kira dia mati saat perang, apa dia benar-benar putra Jenderal Wei?"
Han Xi adalah seorang penggemar Jenderal Wei Juni-o-r, jadi dia tidak bisa disalahkan, "Panglima perang yang melatihku adalah saksi hidup, dan dia telah menceritakan hal ini pada kami. Jenderal Wei Juni-o-r ditemukan di tumpukan salju oleh kerabat ayahnya. Dia dibawa dan diselamatkan. Nyawanya hampir melayang saat itu, aku tidak heran… bagaimana mungkin seorang anak berusia dua belas tahun bisa bertahan di tumpukan salju yang dingin? Tapi dia adalah panutanku…"
Han Xi tampak sangat bangga ketika dia berkata, "…dia berhasil hidup! Tapi selama beberapa tahun setelah kejadian mengenaskan yang dilihat oleh Jenderal Wei Juni-o-r, dia kehilangan ingatannya."
"Hilang ingatan?" Baili Qing Shi ingin mendengar bagian ini lebih banyak.
Bagian yang cukup menyedihkan akan Han Xi ceritakan, tapi petugas itu terlebih dahulu mengehela napas, "Ya, dia mengalami trauma. Melihat bagaimana ayahnya mati, Jenderal Wei Xiao Yue terus-terusan mengalami mimpi buruk selama bertahun-tahun. Dia pernah demam semalaman dan jatuh sakit, hingga kemudian ingatannya perlahan-lahan menghilang. Bahkan kesembuhannya terjadi selang beberapa tahun setelah kejadian itu."
Baili Qing Shi tampak sedang berpikir. Selama ini dia mengira Xiao Ge-nya mati dan bersenang-senang di surga, tapi nyatanya tidak! Xiao Ge-nya telah menjalani kehidupan yang berat, kehidupan yang mungkin saja ingin membuatnya memilih mati bersama Jenderal Wei Su daripada harus hidup dengan bayang-bayang yang tragis.
"Saudara Han, lalu kenapa dia bisa menjadi seorang Jenderal?" Melihat Han Xi kebingungan mencari kuas, Baili Qing Shi segera memberikan kuas pada Han Xi.
Han Xi mengambil kuas dari tangan Baili Qing Shi, "Setelah bertahun-tahun hidup dalam keterpurukan, Jenderal Wei Juni-o-r berhasil bangkit. Dia mengikuti ujian militer dan berhasil menjadi pencetak gol terbanyak. Hanya dalam waktu beberapa tahun saja, dia berhasil menempati posisi yang dulu ditempati oleh mendiang ayahnya. Dan juga, dia adalah Jenderal muda pertama yang berhasil mengusir penjajah dalam waktu yang relatif singkat dan dengan jumlah tentara yang meninggal hanya sedikit."
Han Xi menunjukkan kekagumannya pada Jenderal Wei Juni-o-r, "Dia bahkan ditakuti oleh Kaisar. Aku bangga menjadi penggemar beratnya. Dan juga…." Han Xi merendahkan suaranya, "…dia sekarang sudah tidak berada di istana lagi. Dia pergi entah kemana, tapi kaisar Li Wei masih terus-menerus mencari Jenderal Wei Juni-o-r."
Tidak perlu ditanyakan kenapa kaisar Li Wei mencari seorang Jenderal muda dari keluarga Wei itu. Token militer yang berada di tangan Wei Xiao Yue itulah alasannya!
Menjaga musuh di dekatmu jauh lebih baik jika dibandingkan membiarkannya lepas, siapa yang tahu apa yang akan dia lakukan di kemudian hari?! Token militer itu bahkan mampu mengumpulkan pasukan terbaik untuk memberontak, itulah sebabnya kaisar Li Wei selalu bertindak hati-hati.
Topik pembicaraan telah berganti. Bukan lagi seputar Jenderal Wei Juni-o-r yang terkenal itu, melainkan tentang Han Xi yang harus mengirim semua gulungan-gulungan pendaftaran tentara itu ke setiap distrik. Dan Baili Qing Shi tentu saja tidak tertarik akan hal ini.
Baili Qing Shi sudah mendapatkan informasi yang dia cari, jadi dia dengan eskpresi tidak tahu malu langsung pergi dari kantor militer ibukota.
Han Xi, "….."
*_
Di perjalanan pulang, tuan muda Baili yang biasanya tampak murah senyum kini terlihat linglung. Di satu sisi, tidak ada kebahagiaan yang bisa menggantikan fakta bahwa Xiao Ge-nya ternyata memang benar-benar masih hidup. Tetapi di lain sisi, Baili Qing Shi tidak bisa melupakan cerita petugas Han Xi yang mengatakan bahwa Wei Xiao Yue hidup dengan siksaan ingatan yang masih membelenggunya.
Dan satu hal lagi yang membuat Baili Qing Shi tidak bisa berpikir jernih. Dia teringat cerita petugas Han, "Kali ini sejumlah pasukan akan kembali dikirim ke Jiangnan untuk berperang melawan penjajah. Dan parahnya putra mahkota Li Jin akan menjadi pemimpin pasukan."
"Kaisar, kau benar-benar berusaha keras." Gumam Baili Qing Shi.
Baili Qing Shi tentu saja tidak benar-benar memuji ayah kandungnya itu. Dia juga tidak merasa perlu mengkhawatirkan keselamatan pewaris tahta itu, hanya saja….jika orang macam Li Jin yang akan menangani masalah ini, ini terlalu buruk!
Baili Qing Shi menendang kerikil dan dia tiba-tiba berhenti berjalan, "Jadi itu yah? Dia berusaha mengambil kembali token miliknya itu karena masalah ini. Oh tidak! Aku tidak bisa egois dalam hal ini."
Baili Qing Shi, walaupun dia diliputi kebahagiaan karena kakak seperguruannya masih hidup, dia juga tidak bisa mengesampingkan keselamatan rakyat di daerah Jiangnan.
"Aku akan pergi menemui Xiao ge." Baili Qing Shi segera berbalik untuk kembali ke Fu-nya. Tetapi belum sempat dia melangkahkan kakinya, dia sudah dikejutkan oleh orang yang tengah dipikirkannya itu. Ya, itu adalah Yifu-nya, Wen Xiaobo alias Wei Xiao Yue.
"Aiya!" Wei Xiao Yue menggerutu, "Aku baru saja ingin mengagetkanmu, tapi kau sudah berbalik terlebih dahulu."
Baili Qing Shi, "….."
Orang yang kini berdiri di depannya itu, orang yang tengah tersenyum dengan polos, orang yang selama ini dia panggil Yifu, orang itu….dia adalah Wei Xiao Yue, dia adalah kakak seperguruan Baili Qing Shi. Kakak seperguruan yang telah dia buatkan tablet peringatan kematian. Dia adalah Xiao Ge-nya!
Sejenak Baili Qing Shi terpaku di tempatnya berdiri. Malam yang gelap menutupi wajah linglung tuan muda Baili.
"Xiao ge, kau benar-benar masih hidup. Kau telah menderita selama ini." Baili Qing Shi tentu saja tidak mengatakan hal ini secara langsung, itu hanyalah suara hatinya.
Dia benar-benar berharap bisa berlari ke arah kakak seperguruannya dan memeluknya untuk memastikan bahwa teman masa kecil dan orang yang telah dia anggap sebagai saudara itu benar-benar masih hidup.
Wei Xiao Yue, "……"
"Nak, apa kau kerasukan? Haruskan Yifu-mu ini memanggilkan cenayang untukmu?" Wei Xiao Yue melambai-lambaikan tangannya tepat di depan wajah Baili Qing Shi.
"Ah?" Baili Qing Shi batuk kering, "Tidak, tidak, aku tidak apa-apa? Tadi Yifu berkata apa?"
Wei Xiao Yue tampak kelelahan, dia dengan malas berkata, "Lupakan saja, itu tidak penting."
Akal sehat Baili Qing Shi segera kembali, "Yifu, apa yang Yifu lakukan disini? Ini sudah malam."
Wei Xiao Yue tersenyum cerah, senyumannya hampir mengalahkan cahaya rembulan, "Ini untukmu."
Tangan Wei Xiao Yue terlihat memegang satu tusuk Tanghulu. Dia segera menyodorkan manisan buah itu pada putra angkatnya.
Tuan muda Baili yang cerdas tampak kebingungan ketika dia melihat manisan itu "Ini?"
"Bingtanghulu, jangan katakan bahwa kau tidak pernah memakannya?" Wei Xiao Yue mencibir, "Kau bahkan bisa membeli semua dagangan dengan kekayaanmu."
"Aku memang tidak pernah memakannya." Ekspresi sedih muncul di wajah tampan Baili Qing Shi.
Baili Qing Shi, "Lebih tepatnya, aku berhenti memakan Tanghulu ini sejak aku berusia tujuh tahun."
Wei Xiao Yue, "….."
"Apa yang terjadi pada anak ini? Dia sakit?" Wei Xiao Yue diam-diam berpikir, "Kenapa rasanya aku selalu menebak dengan benar. Pertama soal Diedie dan Niang-nya, dan sekarang persoalan Bingtanghulu."
(Diedie berarti ayah, Niang berarti ibu)
"Yifu, ayo kita pulang. Ini sudah larut. Dashu dan Xiao Kong menantikan kita." Tidak tampak bersemangat, Baili Qing Shi mengambil Bingtanghulu itu lalu kemudian berjalan di depan Wei Xiao Yue.
Wei Xiao Yue tentu saja sudah merasakan keanehan yang tiba-tiba terjadi pada putra angkatnya itu. Pemilik nama samaran Wen Xiaobo itu tampak duduk termenung di halaman Fu. Ada kendi anggur di sampingnya, tapi penyuka anggur itu bahkan tidak berminat untuk meneguk habis anggur kesukaannya itu.
Ouyang Yuze yang tidak sengaja lewat tentu saja tidak bisa mengabaikan pemandangan ini. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada orang disekitar, wakil Jenderal Ouyang lalu kemudian berjalan ke arah Wei Xiao Yue.
Suaranya sangat rendah ketika dia berkata, "Apa yang Lin Bo katakan? Kenapa kau tampak ragu? Apa ada masalah?"
Wei Xiao Yue menggelengkan kepalanya, "Bukan itu yang aku pikirkan. Lagi pula…" Wei Xiao Yue memukul kepala Ouyang Yuze secara tiba-tiba dan membuat tuan muda klan Ouyang itu terkejut, "…jangan bicarakan masalah misi kita disini, aku akan memberitahumu nanti."
Ouyang Yuze hanya berstatus sebagai Wakil Jenderal ketika dia berada di istana, dan itu hanyalah formalitas belaka. Tapi di luar daripada itu, dia masihlah sahabat karib Wei Xiao Yue yang melalui pelatihan militer bersama. Jadi tentu saja sopan santunnya akan sangat minim ketika dia berada di luar kamp militer.
Ouyang Yuze mengambil kendi anggur dan meneguknya, dia kemudian berkata, "Lalu apa yang kau pikirkan?"
Wei Xiao Yue, "Pemuda itu…."
"Baili Qing Shi?" Tanya Ouyang Yuze.
"En." Wei Xiao Yue, "Entah kenapa aku merasa dia tidak asing bagiku. Dan juga, walaupun dia telah melakukan hal-hal yang membuatku jengkel, aku masih menolak untuk memusuhinya. Dia bukan pemuda jahat, dia hanya terlalu pintar."
Ouyang Yuze, si ahli sastra tampak kebingungan dengan ucapan Wei Xiao Yue itu, "Kau memujinya atau mengutuknya?"
Wei Xiao Yue tersenyum, "Hmmh, entahlah. Aku hanya merasa dia bukanlah orang yang berbahaya. Dia sama sepertiku, dia kesepian dan ingin bersenang-senang dengan caranya sendiri."
Dari balik tiang Fu, Baili Qing Shi yang duduk sembari mendengarkan ucapan Wei Xiao Yue secara diam-diam itu tiba-tiba tersenyum. Dia berpikir, "Kau ada Gege-ku, bagaimana mungkin kau tidak mengenaliku. Apapun itu, bahkan Kaisar pun, aku tidak akan pernah membiarkan mereka semua melukaimu lagi. Kau adalah satu-satunya keluargaku."