Wei Xiao Yue tanpa ragu melancarkan serangannya pada Baili Qing Shi. Dia tidak menggunakan senjata apapun karena pada mulanya dia memang tidak berniat menyakiti Baili Qing Shi. Dia hanya menginginkan token militer miliknya itu!
Melawan seorang Jenderal Militer yang telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di medan perang memang tidak bisa dikatakan sebagai duel yang mudah, apalagi jika orang itu adalah orang yang baru saja pulih. Tapi Baili Qing Shi benar-benar terlihat seperti kapas, dia dengan gesit menghindari serangan Wei Xiao Yue.
"Yifu, kau memang seorang Jenderal. Kau hebat, bagaimana jika kau mengajariku ilmu bela diri?" Baili Qing Shi berkata sembari tersenyum pada Wei Xiao Yue.
Tahu bahwa Wei Xiao Yue tidak pernah berniat menyerang dan melukainya, Baili Qing Shi juga tidak pernah sekalipun berusaha melawan. Dari jauh, dia hanya terlihat seperti seorang bocah kecil yang dengan licik menghindari pukulan ibunya karena ketahuan berbuat nakal.
"Bocah ini! Dia….kenapa dia bisa begitu bertenaga?! Bukankah dia baru saja sembuh!" Wei Xiao Yue mengutuk di dalam hatinya.
Duel yang tidak terlihat seperti duel itu akhirnya berakhir dengan kemenangan Baili Qing Shi. Wei Xiao Yue sudah berhenti karena kelelahan. Ini adalah kali pertama dia menghabiskan tenaganya hanya untuk bermain-main dengan seroang pemuda.
"Uhuk, uhuk,.." Wei Xiao Yue terbatuk, dia menghela napas sebelum akhirnya meneguk air yang ada di meja.
Baili Qing Shi, "Yifu adalah Jenderal, kenapa kau lemah sekali?"
Wei Xiao Yue ingin menampar dahi putra angkatnya itu, suara dingin keluar melalui sela-sela giginya, "Aku lebih baik berperang melawan seribu penjajah! Ini bukan duel, kau hanya berlarian kesana kemari dan menghindariku. Kau memang masih muda nak, tapi aku yang besar di medan perang telah kehilangan separuh kekuatan tulangku!"
Wei Xiao Yue mulai melebih-lebihkan ucapannya. Dia tidak setua itu, jadi mustahil tulangnya serapuh ucapannya.
"Yifu, ini sudah larut, pergilah beristirahat." Kata Baili Qing Shi.
Wei Xiao Yue dengan linglung menatap pemuda itu naik ke atas tempat tidurnya lagi. Baili Qing Shi menarik selimutnya dan menaikkan tangannya di atas dadanya, dia sepenuhnya siap untuk tidur dan mengarungi mimpinya.
Wei Xiao Yue, "Bagaimana dengan tokenku?!"
"Tiga hari." Mata Baili Qing Shi terbuka kembali, "Berikan aku alasan yang masuk akal, yang bisa mengubah pemikiranku sehingga aku bisa menyerahkan benda penting ini pada Yifu."
Baili Qing Shi, "Yifu, tolong tiup lilin sebelum kau pergi. Ah…" Seringai nakal muncul di wajah Baili Qing Shi, "…jangan lewat jendela, lewat pintu saja. Jika ada seseorang yang melihat Yifu, katakan bahwa kau datang untuk menjengukku."
Wei Xiao Yue, "….."
Tiga hari adalah waktu yang lama! Wei Xiao Yue tidak bisa membuang-buang waktunya karena perang di perbatasan tidak memiliki perkiraan kapan akan terjadi. Menurut kabar berita yang disampaikan oleh Lin Bo, tentara dari pasukan militer istana sekaligus orang kepercayaan Wei Xiao Yue, pasukan yang akan berangkat ke Jiangnan akan diperkirakan meninggalkan ibukota Luoyang empat hari dari sekarang.
Wei Xiao Yue memerlukan waktu untuk menggerakkan pasukannya. Dia tidak bisa membiarkan pasukan militer di bawah otoritas Kaisar Li Wei pergi tanpa adanya bala bantuan yang pasti.
Pasukan tentara Tang Agung memang tidak kalah dalam hal jumlah maupun keterampilan, tapi melihat bagaimana persenjataan seperti pedang atau panah, maka bisa dikatakan mereka kalah. Selain itu, armor berat yang melindungi tubuh para tentara tidak benar-benar bisa menjaga organ-organ tubuh mereka untuk tidak terkoyak. Ya, mungkin hanya dengan satu kali tembakan wind slasher atau satu kali tebasan pedang penjajah Dong Yang, maka nyawa tentara akan melayang!
Menilik dari dua hal ini, maka pasukan militer di bawah komando Jenderal Wei Xiao Yue sangatlah diperlukan. Ada beberapa pasukan yang tersebar di segala penjuru Tang, dan untuk mengumpulkan pasukan-pasukan terbaik, Jenderal Wei memerlukan token militernya. Namun masalahnya…., Ya, jika bukan karena bocah licik itu, maka Wei Xiao Yue sudah pasti berada di kudanya sekarang!
"Jika karena keegoisanku ini, sesuatu yang besar dan mengancam negeri terjadi, apa yang harus aku lakukan?" Baili Qing Shi berpikir, "Sebenarnya apa yang sedang direncakan oleh Xiao Ge? Dan kenapa pula dia lupa padaku?"
Tiga hari bukanlah waktu yang lama, tapi Baili Qing Shi kembali berpikir, "Melihat dari gerak-geriknya, dia tampak terburu-buru. Aku harus memikirkan cara lain."
*_
Di keesokan harinya, suasana Baili Fu tampak sangat tenang. Tapi di kamarnya, Ouyang Yuze tampak sangat sibuk.
Dan Wei Xiao Yue alias Wen Xiaobo yang tidak melihat Wakil Jenderal Ouyang di meja makan tiba-tiba dirasuki rasa aneh, "Apa dia sedang tidak nafsu makan?"
Wei Xiao Yue mengguncang tubuh kurus Xiao Kong, "Kemana paman Wen kedua mu?"
(Xiao Kong memanggil Wei Xiao Yue alias Wen Xiaobo dengan sebutan paman Wen pertama, sementara Ouyang Yuze alias Wen Wuyong dipanggil paman Wen kedua)
"Paman Wen kedua, entahlah." Xiao Kong membantu para pelayan tua menata piring, "Dia tidak terlihat pagi ini. Apa mungkin paman Wen kedua sakit? Haruskah aku memanggilnya?"
"Sakit? Hahahaha." Seolah-olah dia baru saja mendengar lelucon keluar dari mulut Xiao Kong, Wei Xiao Yue tidak berhenti tertawa. Dia kemudian batuk kering, "Dia bukanlah manusia yang lemah. Nak, duduklah dengan tenang dan tunggu Baili Gege, aku akan memanggil paman Wen kedua."
Brakk! Pintu kamar Ouyang Yuze terbuka, dan mari kita lihat apa yang sebenarnya terjadi.
"Kenapa kau berkemas-kemas? Apa kau akan pindah?" Wei Xiao Yue masuk ke dalam kamar.
"Ah? Bukankah kita akan pergi hari ini!' Ouyang Yuze tampak linglung, "Putra angkatmu mengusir kita kan?"
Wei Xiao Yue dengan angkuh berkata, "Mana ada putra yang mengusir ayahnya sendiri! Jangan berpikir yang tidak-tidak."
Ini tidak benar! Lalu apa yang sebenarnya terjadi tadi malam?!
Pikir Ouyang Yuze.
"Aku melihat lilin menyala dari dalam Bai Yue. Ada dua bayangan yang sedang berbicara di dalam, itu kau dan si Baili kan?" Ouyang Yuze, "Kalian tidak mungkin duduk sembari meminum teh di tengah malam dan membicarakan seputar pernikahan putra angkatmu kan?!"
Wei Xiao Yue, "Tentu saja tidak."
"Lalu, apa yang terjadi?" Ouyang Yuze meletakkan semua barang-barangnya di atas meja.
Wei Xiao Yue dengan santai berkata, "Dia sudah tahu identitasku."
Dia sudah tahu identitasmu! Dan kau masih bisa setenang biksu dari gunung Taisan?! Ouyang Yuze benar-benar dibuat takjub oleh Jenderal Wei ini. Dia bahkan lebih terkejut saat Ouyang Yuze hampir membakar rumah jika dibandingkan dengan identitas rahasianya yang telah terbongkar!
Ouyang Yuze hampir gila, "Kau sudah gila Jenderal! Lalu apa yang dia katakan?!"
"Dia memberiku waktu tiga hari." Wei Xiao Yue menunjukkan tiga jarinya pada Ouyang Yuze, dia melanjutkan, "Aku akan memikirkan caranya, jangan terlalu khawatir."
Jangan terlalu khawatir pantatku!
"Kita tidak memiliki banyak waktu! Jika kita tidak datang membawa bala bantuan dan hanya mengandalkan pasukan militer istana, apalagi dengan putra mahkota gila itu yang memimpin, maka kemungkinan Jiangnan akan dikuasai oleh Dong Yang akan semakin besar!" Ouyang Yuze meraung dengan suara rendah, "Jenderal Wei! Kita mati-matian mempertahankan Jiangnan tiga tahun yang lalu, dan sekarang apa?!"
Wei Xiao Yue menepuk pundak Ouyang Yuze dan tersenyum, "Ayo makan, ada banyak daging hari ini."
Ouyang Yuze hampir menangis, "…."
Melihat bagaimana sikap tenang Wei Xiao Yue, Ouyang Yuze tidak punya pilihan lain selain mengikuti ketenangan 'biksu gunung Taisan Wei Xiao Yue'. Setidaknya Ouyang Yuze tahu bahwa Wei Xiao Yue adalah orang yang bisa diandalkan.
"Yah, mari kita makan. Di medan perang nanti, mungkin aku hanya akan makan gandum saja." Ouyang Yuze menghela napas panjang.
*_
Waktu tiga hari yang diberikan oleh Baili Qing Shi kini hanya tersisa satu hari saja. Wei Xiao Yue harus segera mengambil keputusan.
Di hari yang hanya menyisakan satu hari itu, Wei Xiao Yue secara diam-diam keluar dari Baili Fu. Dia berdalih akan keluar untuk mencari angin dan berjalan-jalan di sekitar ibukota Luoyang, dan Baili Qing Shi yang bukan pemuda bodoh tentu saja tahu bahwa itu hanyalah alasan Yifu-nya saja.
"Tuan muda, Lao Wen pergi dari Fu, apa itu tidak masalah?" Kepala pelayan Wang melihat bayangan Wei Xiao Yue keluar dari ambang pintu.
Baili Qing Shi, "Tidak apa-apa, dia tidak akan pergi jauh. Rumahnya di sini, kemana dia bisa pergi?" Baili Qing Shi menepuk pundak tua kepala pelayan Wang dan berkata, "Paman Wang, aku butuh bantuanmu untuk mencarikan guru bagi Xiao Kong. Dia harus sekolah, sekolah rakyat pun tak masalah. Ah, untuk ilmu bela diri, biarkan aku yang mengurusnya. Daftarkan dia menggunakan namaku, dia bermarga Baili mulai hari ini."
Kepala pelayan Wang, "Ya, tuan muda."
*_
Tak lama setelah Wei Xiao Yue pergi keluar untuk 'mencari angin', Baili Qing Shi juga pergi keluar untuk 'menyelam sambil minum air'. Putra mahkota buangan itu tidak pergi dari Fu-nya untuk mengikuti Yifu-nya, tapi dia pergi ke kantor militer yang ada di ibukota.
"Ah, tuan muda Baili. Sudah lama sekali kau tidak kesini." Salah seorang petugas militer ibukota menyapa Baili Qing Shi dengan ramah.
Baili Qing Shi mengerutkan keningnya, "Kau bercanda saudara Han, aku baru saja tiga hari tidak kesini. Apa ada masalah yang terjadi?"
Han Xi, petugas militer ibukota yang tinggi dan kurus itu berkata, "Kantor militer akan sibuk selama beberapa hari. Akan ada pendaftaran tentara militer."
Baili Qing Shi, "Oh? Bukankah itu seharusnya berlangsung lima bulan lagi? Kenapa menjadi lebih cepat?"
Han Xi berjalan, dan Baili Qing Shi mengikuti di belakangnya. Suara Han Xi terdengar lelah saat dia berkata, "Entahlah, aku rasa itu karena jumlah pasukan yang menurun drastis."
"Bukankah tidak ada perang besar, kenapa bisa terjadi penurunan jumlah pasukan?" Baili Qing Shi ikut masuk ke dalam ruangan Han Xi dan dia memerhatikan tumpukan surat pendaftaran tentara yang baru.
Han Xi, "Perang besar memang tidak terjadi, tapi ada sejumlah permasalahan di jalur sutra. Ada sekolompok bandit yang membuat onar, jumlah tentara yang gugur lumayan banyak."
Baili Qing Shi terkekeh, menunjukkan ketidaksetujuan pada pendapat Han Xi, "Tentara militer istana kalah dari bandit? Jangan bergurau! Kaisar sudah mengeluarkan banyak biaya untuk membekali mereka semua."
"Tapi faktnya memang seperti itu tuan muda." Han Xi mengehela napas pasrah, "Dan juga, akan ada pasukan yang akan berangkat ke Jiangnan. Kamp militer di Jiangnan telah mengirimkan suar peringatan, itu artinya penjajah sudah mulai membuat onar. Dan kali ini, Putra Mahkota akan turun langsung untuk ikut berperang. Itu adalah berita yang benar-benar membuat kami pasrah. Semenjak Jenderal Wei…."
Baili Qing Shi meletakkan gulungan yang ia pegang, "Jenderal Wei?"