(Hebao berarti Fragrance Pouch/Kantong Wewangian)
Liu Qianfan adalah keponakan dari permaisuri Liu Lishu. Dia adalah putra Marquis Liu, kakak permaisuri Liu Lishu. Gelar Marquis resmi diwariskan pada Liu Qianfan saat sang ayah meninggal beberapa tahun yang lalu.
Lebih lanjut lagi, Liu Qianfan ini juga menjabat sebagai menteri pertahanan. Terkenal cerdas dan handal, Liu Qianfan masuk ke pemerintahan sejak usianya menginjak sembilan belas tahun.
Liu Qianfan juga adalah satu-satunya kerabat dekat Baili Qing Shi yang paling dekat dengannya. Dulu, saat Marquis tua dan Marquis Liu masih hidup, Baili Qing Shi sama sekali menolak berhubungan dengan keduanya karena Permaisuri Liu Lishu. Tapi Liu Qianfan ini berbeda. Dia memang keponakan Permaisuri, tapi dia tidak sedekat itu dengan Permaisuri Liu. Bukan karena tidak mau, tapi karena Liu Qianfan ini adalah orang yang sangat sibuk.
Di usia mudanya, Liu Qianfan sibuk belajar ilmu beladiri dan juga sastra, hingga dia berhasil menjadi seorang Zhuang Yuan*. Dan saat usianya menginjak dua puluh satu tahun, dia berhasil meraih jabatan sebagai menteri pertahanan.
(*Gelar yang diberikan untuk seseorang yang memperoleh skor tertinggi dalam ujian Kekaisaran)
Wajah Liu Qianfan menunjukkan keterkejutan, "Jenderal Wei Juni-o-r? Kau mengenalnya?"
"Da Ge, dia adalah kakak seperguruanku. Dia putra mendiang guruku, Jenderal Wei Su." Kata Baili Qing Shi.
Liu Qianfan hampir pingsan, dia telah bekerja di istana selama bertahun-tahun, tapi kenapa dia bisa tidak mengetahui hal ini?
"Benarkah? Aku benar-benar tidak tahu akan hal ini. Aku baru saja kembali ke Tang beberapa bulan yang lalu. Aku pergi ke Gogoryeo dalam rangka hubungan diplomatik." Marquis Liu menopang dagunya menggunakan jarinya, "Aku hanya mengenalnya sebagai Jenderal Wei Juni-o-r, dia tidak pernah memberitahukan identitasnya, dan aku terlalu sibuk untuk mencari tahu. Lagi pula, aku hanya pernah melihatnya sekali, itupun saat dia akan pergi berperang."
"Itu bisa dimengerti Da Ge." Baili Qing Shi meminum teh dinginnya, dia melanjutkan ucapannya, "Lalu, apakah Da Ge punya cara untuk membantuku?"
Liu Qianfan tersenyum, dia tiba-tiba memanggil pelayannya, "Zhao Ying."
Pemuda bernama Zhao Ying itu segera muncul, dia tampak terburu-buru, "Ya, Marquis."
"Kirim surat ke Lin Bo sekarang. Beritahu dia untuk selalu mengirimkan aku pesan, utamanya tentang semua yang terjadi di Jiangnan, informasi mengenai kabar dan kondisi Jenderal Wei Juni-o-r adalah yang utama." Perintah Marquis Liu.
"Lin Bo?" Baili Qing Shi adalah orang yang diam-diam sering menguping pembicaraan Yifu-nya dan Dashu-nya, dan dia sama sekali tidak salah dengar saat dia mendengar Wei Xiao Yue menyebut nama Lin Bo.
"Kau mengenalnya?" Tanya Marquis Liu.
Baili Qing Shi menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa dia tidak mengenal Lin Bo, "Aku hanya pernah mendengar Yifu-ku menyebut nama itu."
"Dia adalah orang kepercayaan Jenderal Wei Juni-o-r, tapi dia adalah orangku juga." Kata Marquis Liu.
Lin Bo adalah pemuda yatim piatu yang diselamatkan oleh keluarga Liu. Saat Marquis tua memasuki kemiliteran, Lin Bo pergi bersamanya, jadi dia tidak pernah menetap di kediaman Liu. Sejak kecil, remaja, hingga Lin Bo dewasa, dia selalu hidup di kamp militer, tak ayal Baili Qing Shi jarang atau bahkan tidak pernah mengetahui kalau klan ibunya itu memiliki hal-hal yang tidak diketahuinya, contoh kecilnya adalah keberadaan Lin Bo.
"Lin Bo, bocah itu dibesarkan oleh ayahku, jadi aku menganggapnya sebagai saudara. Dia bukanlah tipe pengkhianat, kau jangan khawatir bahwa dia akan mengkhianati Yifu-mu." Liu Qianfan terkekeh saat dia memikirkan hubungan Yifu dan putra angkat yang tidak masuk akal ini, jadi dia tanpa rasa sungkan sedikit pun bertanya pada Baili Qing Shi, "Kenapa dia bisa menjadi Yifu-mu? Bukankah kalian….."
Liu Qianfan membuka lebar-lebar matanya, "….dia tidak tau kau siapa?!"
Baili Qing Shi mengangguk, dia berkata, "En. Dia tidak tahu siapa aku. Menurut cerita yang aku dengar, Xiao Ge kehilangan ingatannya semenjak dia diselamatkan dan dibawa kembali dari medan perang oleh kerabat Jenderal Wei Su. Dia melalui kehidupan yang sulit selama beberapa tahun belakangan ini."
Kehidupan Baili Qing Shi, mulai dari awal, saat dia diselamatkan oleh Jenderal Wei Su, sampai dia tumbuh menjadi pemuda cerdas seperti saat ini, itu semua tidak lepas dari pengaruh keluarga Wei. Tapi, klan Liu juga tidak menutup mata mereka. Mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung, selalu ada untuk menopang Baili Qing Shi.
Rahasia perihal masih hidupnya pewaris tahta yang asli terus disembunyikan. Tidak ada yang tahu bahwa Baili Qing Shi adalah Putra Mahkota Li Lian yang dikira mati dua puluh dua tahun silam.
Baili Qing Shi memang tidak menyukai atau lebih tepatnya membenci ibu dan ayahnya yang tidak lain adalah Permaisuri Liu dan Kaisar Li Wei, tapi dia tidak pernah sekalipun membenci klan Liu, dia hanya berusaha untuk membuat jarak. Rasa trauma dibuang oleh keluarga membuat Baili Qing Shi tidak mau memiliki rasa ketergantungan pada sesuatu yang dinamakan 'keluarga'.
'Darah lebih kental dari air', adalah pepatah yang tidak masuk akal bagi Baili Qing Shi. Dia membuktikan hal itu, bahwa hanya Jenderal Wei Su dan Wei Xiao Yue-lah yang patut dia anggap sebagai keluarga, yang selalu ada untuknya.
Kesalahpahaman yang tumbuh di hati Baili Qing Shi ini juga bukannya tidak diketahui oleh Permaisuri Liu Lishu atau klan Liu. Marquis tua dan Liu Qianfan sudah berusaha membujuk permaisuri Liu agar dia bersedia mengungkapkan kebenaran dibuangnya Putra Mahkota Li Lian keluar istana. Tapi Permaisuri Liu Lishu tidak pernah mau. Hal itu tentu saja bukan tanpa alasan. Jika Li Lian alias Baili Qing Shi tahu kebenaran ini, Permaisuri Liu takut jika putranya itu akan berada dalam bahaya. Dia takut jika Baili Qing Shi akan menumbuhkan dendam di hatinya, berusaha untuk mengklaim haknya, hingga sampai ke titik dimana nyawanya harus menjadi taruhannya. Permaisuri Liu takut jika hal ini terjadi. Oleh karenanya, permaisuri Kaisar Li Wei itu lebih memilih putranya membencinya daripada dia harus melihat keselamatan putranya yang amat ia sayangi terancam.
Liu Qianfan menatap ke arah pemuda yang memiliki darah klan Liu sama sepertinya. Dia melihat Baili Qing Shi meneguk teh dinginnya. Memikirkan bagaimana peliknya kehidupan adik sepupu dan juga bibinya, Liu Qianfan merasakan rasa sakit tumbuh di hatinya.
"Da Ge, bagaimana kabar kakak ipar?" Tidak menemukan topik, Baili Qing Shi dengan canggung menanyakan hal ini.
"Dia baik-baik saja." Liu Qianfan menyindir Baili Qing Shi, "Datanglah kemari lebih sering, kau bahkan tidak pernah bertemu dengan keponakanmu. Lain kali, mari kita minum bersama."
Baili Qing Shi berdiri dari tempat ia duduk, "En, aku akan sering kemari. Maafkan aku Da Ge karena sudah merepotkanmu."
"Tidak-tidak, aku…."Pandangan Liu Qianfan tiba-tiba mengarah ke sebuah benda yang tergantung di pakaian Baili Qing Shi, dia berkata, "Kantung wewangian itu, dimana kau membelinya?"
"Aku membuatnya sendiri." Kata Baili Qing Shi, "Aku sering berkeliaran di ibukota, dan saat senggang aku belajar menjahit bersama para korban banjir yang datang untuk mencari pekerjaan di Luoyang, dan ini adalah hasilnya."
Baili Qing Shi, "Aku akan membuatkan satu untuk kalian jika aku datang di lain hari."
Liu Qianfan tiba-tiba terpikirkan sesuatu, "Jika aku meminta yang kau kenakan itu, apakah kau keberatan?"
Baili Qing Shi menatap kantung wewangiannya, dia tiba-tiba tersenyum, "Ini adalah karya pertamaku, cukup jelek dan memalukan. Jika Da Ge tidak masalah dengan kedua hal ini, maka aku akan memberikannya untukmu."
Marquis Liu tertawa senang, "Berikan pada Da Ge mu, aku akan menerimanya. Benar-benar suatu kehormatan bisa menerima kantung wewangian yang dibuat oleh tuan muda Baili yang terkenal."
Baili Qing Shi akhirnya pulang dari Manor Liu dengan kantung wewangiannya yang tidak lagi menjadi miliknya.
Sementara itu, Marquis Liu, beberapa saat setelah menemui adik sepupunya, dia segera menuju ke istana Daming.
Saat kereta kuda yang membawanya sampai di depan gerbang istana, Menteri Pertahanan, Liu Qianfan tidak langsung menuju ke kantornya melainkan pergi ke Feng Gong, tempat di mana bibinya tinggal.
Di Feng Gong, permaisuri Liu Lishu sedang menerima salam dari para selir Kekaisaran. Dan saat Qiao Mama datang untuk menyampaikan bahwa Menteri Pertahanan datang, Permaisuri Liu Lishu segera menyuruh para selir untuk ke kembali ke paviliun mereka masing-masing.
"Yang Mulia." Liu Qianfan membungkuk untuk memberi hormat pada bibinya.
"Fan'er, duduklah." Sudah lama tidak melihat keponakannya, permaisuri Liu merasa sangat senang, "Apa yang terjadi? Ponakanku ini jarang mengunjungi bibinya, kenapa kau datang sendiri, dimana istrimu dan cucuku?"
Liu Qianfan, "Menjawab Yang Mulia, istriku dan anakku ada di Manor. Aku akan membawanya lain kali. Dan maafkan keponakan ini karena jarang datang ke untuk menjenguk Yang Mulia."
"Panggil aku bibi, kau adalah keponakanku." Permaisuri Liu Lishu memberikan isyarat pada pelayannya untuk membawakan teh dingin untuk Liu Qianfan.
"Ah baiklah, jika itu kemauan bibi." Liu Qianfan mengeluarkan sesuatu dari dalam bajunya, dia berkata, "Aku membawakan bibi hadiah."
Permaisuri Liu Lishu, "Hadiah?"
Liu Qianfan mengangguk, "Ya, hadiah yang usang tapi sangat berharga."
Liu Qianfan kemudian bangkit dari kursinya untuk kemudian berjalan ke tempat Permaisuri Liu Lishu dan meletakkan benda itu di atas meja Permaisuri Liu.
Permaisuri Liu yang sudah berkepala empat masih terlihat cantik. Tidak ada kerutan di dahinya ketika dia mengerutkan keningnya, dia berkata sembari mengambil benda itu, "Kantung wewangian?"
Liu Qianfan telah kembali ke kursinya, dia meneguk teh dinginnya sebelum akhirnya berkata, "Adik sepupu yang membuatnya."
Permaisuri Liu Lishu, "……"
Tangan yang memegang kantung wewangian itu menjadi semakin erat. Dan Liu Qianfan, melihat bagaimana adik ayahnya itu hampir menangis, dia bisa mengetahui kalau bibinya itu sangat merindukan putra yang selama ini tidak pernah dia lihat.
Liu Qianfan, "Aku meminta kantung wewangian itu darinya. Dan saat aku bertanya dari mana dia mendapatkannya, dia menjawab…" Liu Qianfan meniru cara Baili Qing Shi berbicara, "Aku menjahitnya sendiri, aku belajar menjahit bersama para wanita korban banjir yang mengungsi di Luoyang."
Permaisuri Liu Lishu mencium kantung wewangian itu, dia hampir menitihkan air matanya, "Dia menyukai aroma Cendana."
"Kakek juga menyukainya." Timpal Liu Qianfan.
Permaisuri Liu Lishu tahu jika putranya, Li Lian alias Baili Qing Shi, tidak pernah mau pergi ke Manor Liu, jadi dia penasaran, hal apa yang mendasari kepergian Baili Qing Shi ke Liu Manor dan menemui Liu Qianfan.
"Dia tidak akan datang karena merindukanmu atau menanyakan kabarku, lalu apa yang dia inginkan?" Tanya Permaisuri Liu.
"Dia hanya meminta bantuanku untuk mencari tahu kabar Yifu-nya." Liu Qianfan, "Yifu-nya adalah orang yang bibi cari."
Permaisuri Liu Lishu tampak terkejut, "Orang yang aku cari?! Dia…apa maksudmu…"
Liu Qianfan, "Ya, dia adalah Jenderal Wei Junior, Wei Xiao Yue, satu-satunya putra mendiang Jenderal Wei Su."
Liu Qianfan akhirnya menceritakan semua kejadian yang diberitahukan Baili Qing Shi padanya. Mulai dari putra Jenderal Wei Su, Jenderal Wei Juni-o-r, yang menjadi Yifu Baili Qing Shi hingga alasan kenapa Wei Xiao Yue tidak mengingat Baili Qing Shi.
"Malang sekali." Permaisuri Liu, "Qianfan, boleh bibimu ini meminta bantuanmu sekali lagi?"
"Bibi tolong jangan sungkan." Kata Liu Qianfan.
Permaisuri Liu Lishu dengan bersungguh-sungguh berkata, "Mari kita rahasiakan hal ini sekali lagi. Aku akan bersikap seolah aku tidak tahu apa-apa. Kau, kau harus membantu adik sepupumu dan Jenderal Wei Juni-o-r. Tidak peduli apapun itu, jika kau mengalami kesulitan, maka jangan ragu untuk mengatakannya padaku."
Liu Qianfan, "Bibi jangan khawatir, keponakan ini akan melakukan hal itu. Aku akan membantu dan melindungi adik sepupu."