23 Februari 2015 (2)

1045 Words
( Sebelum membaca jangan lupa untuk... like, follow, dan share, ya. Author sangat membutuhkan dukungan kalian, hyung ~ ! ) ^ ^ ^ " Two for all : You are my everything . . . " * * * # Dua Puluh Tiga Februari Dua Ribu Lima Belas bagian kedua. . . . Saat itu . . . aku harap hujan yang mengguyur bumi tempat kita berdua tengah berpijak. Hujan yang secara tidak langsung “ mempertemukan ” dan memulai kisah kita yang entah akan jadi seperti apa di masa depan nanti. Tak akan pernah berhenti turun. Agar kita berdua bisa terus berada dalam situasi yang seperti ini. Hanya kau dan aku. Hanya diriku dan dirimu. Hanya kita “berdua”. Di alam semesta yang tak ada batasannya. Agar aku bisa lebih banyak mendengar ucapan, kata, serta cerita yang keluar dari bibir indahmu. Agar kita berdua bisa lebih saling mengenal. Untuk mengulik masa lalu dan membuat semua yang terjadi terasa lebih manis dari madu. A s i k. Aku tak ingin segala serendipity ( memiliki arti kebetulan ) ini berakhir begitu saja! Aku ingin terus seperti ini. Bahkan jika harus untuk selamanya. Aku rasa aku sama sekali tidak akan keberatan. Hujan, tolong jangan berhenti turun dulu, ya, doaku saat itu. Masih ada beberapa hal menyenangkan yang ingin aku lakukan bersama dengan dirimu, doaku lagi di dalam hati. Aku berharap. Aku memohon. Aku menginginkan. Aku pernah dengar bahwa doa yang dipanjatkan kala hujan tengah turun. Akan lebih cepat mencapai, didengar, dan dikabulkan oleh Sang Penguasa Alam Semesta. Tuhan yang tengah berada di atas singgahsana Nya. Allahumma syaiban nafi’ a . . . allahumma syaiban nafi’ a . . . allahumma syaiban nafi’ a . . . allahumma syaiban nafi’ a . . . allahumma syaiban nafi’ a . . . allahumma syaiban nafi’ a . . . allahumma syaiban nafi’ a, ulangku secara terus menerus di dalam lubuk hati. Dari mana asal doa yang aku percaya dan selalu aku amalkan setiap turun hujan ke dunia itu ? Mari kita lihat yang satu ini... “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (Hadist Riwayat Bukhari no. 1 0 3 2) Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5: 1 8, Asy Syamilah) Namun, pada akhirnya yang namanya hujan ya tetap saja harus reda turunnya. Atau akan muncul banyak kerugian bagi orang lain di luar sana. Seperti banjir dan juga “teman temannya”. Sampai semua rintik airnya sirna. Meninggalkan langit yang cerah setelah turun hujan. Dan wangi petrikor yang amat menyegarkan. For your information, petrikor sendiri adalah nama wangi yang muncul dari tanah yang habis disiram oleh hujan. Melihat cuaca sudah jauh lebih kondusif untuk melanjutkan aktifitas di "dunia luar". Kau pun ingin segera pergi dengan alasan harus segera sampai ke rumah seorang kerabatmu untuk suatu keperluan. Mendengar itu perasaanku jadi tidak enak. Tubuhku langsung mengeluarkan keringat dingin yang tidak aku inginkan. Reaksi yang untuk orang lain mungkin dianggap berlebihan. Tapi, sejauh ini itulah yang aku rasakan. Aku tak mau pertemuan kita yang sangat bermakna (untukku) ini berakhir begitu saja! Berakhir hanya seperti ini saja. Maka aku pun (berusaha menahan malu dan bersikap) gercep (gerak cepat) untuk meminta nomor kontak yang bisa dihubungi. Hyeeiii…he he he. Akhirnya kita pun bertukar nomor. Dan pertemuan pertama itu tak berakhir “begitu” saja. Tak jadi hanya meninggalkan makna tanpa rupa. “Kalau kamu mau menceritakan sesuatu lagi… hubungi saja aku,” pesanku sebelum kau benar-benar pergi. Menghilang dari pandangan mataku. Sepertinya itu akan menjadi salah satu ucapan yang tak akan pernah aku lupakan seumur hidup. A s i k. Wajahmu yang sudah manis seperti gulali arum manis tersenyum semakin manis mengkatrol gula darah perasaanku. Aku harap pertemuan ini akan menjadi awal dari sebuah cerita yang bisa kita kenang sampai maut menjemput. Karena entah mengapa… aku benar-benar merasa ada sesuatu yang sangat spesial darimu Aku jadi ingat pertanyaan yang kuutarakan sebelum kita benar-benar berpisah. Pertanyaan yang jawabannya benar-benar menambah istimewa pertemuan “tidak sengaja kita”. “Siapa nama kamu?” tanyaku. Masih berusaha menyembunyikan debaran kuat yang menguasai jantung serta pikiran. Kucuran keringat dingin. Perasaan yang campur aduk. Semua hal yang membuatku tidak ingin kehilanganmu. Benar-benar sama sekali tidak ingin. Kamu menjawab, “Kamelia Ananta Wijaya.” Dengan lembut seraya tersenyum. Tersipu malu. Aku tidak tau kenapa kau langsung mengatakan nama lengkapmu di pertemuan pertama kita. Tapi, aku merasakan suatu panggilan takdir. Yang tak bisa ditolak. Yang tidak boleh ditolak! Aku harap . . . aku sangat berharap . . . cerita di antara kita tak akan berakhir dengan cepat. Hanya antara aku dan kamu. Hanya antara kamu dan aku. Aku ingin bertemu dengan dirimu lagi, Kamelia! Ingin sekali. Ingin sekali aku ucapkan teriakan hati yang terus menari-nari di dalam sanubari dengan kuat dan maksi. Tapi, tidak bisa. Tak ada kata yang keluar. Aku hanya terus terdiam di sana sat itu. Membiarkan dirimu pergi. Dan menghilang ditelan oleh kerumunan para pejalan kaki yang mulai kembali memenuhi pedestrian di sekitar sini. Kamelia, aku yakin pertemuan ini bukanlah suatu serendipity (atau kebetulan). Melainkan suatu kebetulan yang “memang terencana”. Mau tau kenapa aku bisa sepercaya diri itu? Kita berdua memiliki nama kita sama, lho : - D. Jadi, mari kita jalani saja kisah ini dengan serenity alias ketenangan. Entah bagaimana akan berlanjut. Dan pada saatnya nanti pasti juga akan menemui sang klimaks. Kita lihat saja. S s s t t . . . ( -Catatan hari ini telah usai. Jangan lupa untuk terus ikuti perjalanan cerita cinta Hal dengan turut mengunjungi chapter yang selanjutnya. Bagaimanakah kelanjutan dari cerita mereka yang tidak biasa ? ~ ~ ~ . . . ) [TERIMA KASIH BANYAK untuk kalian yang sudah memutuskan untuk mengikutiku, menambah cerita ini ke perpustakaan atau daftar bacaan kalian, membaca, berkomentar, atau memberi vote di bab mana saja. Aku sangat menghargai itu dan aku harap kalian terhibur dengan cerita yang aku buat - .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD