Mendekor Kamar

1092 Words

"Tidak. Jangan letakkan di pinggir, Dev. Geser kembali ke sini!" pinta Elaine dengan salah satu tangan menyangga pinggang, menatap suaminya dengan dahi yang berkerut dalam. Tangannya yang bebas menunjuk bagian tengah-tengah ruangan kamar yang akan menjadi milik calon anaknya itu. "Bukankah lebih baik untuk dekat dinding, El? Sepertinya lebih nyaman dilihat di sebelah sini," ungkap Devan mengungkapkan pemikirannya yang berbeda dari istrinya. "Di sana nanti akan ada rak untuk mengisi mainan. Sedangkan di pojok sebelah sana akan ada lemari dan meja laci. Aku sudah mempertimbangkan semuanya, Dev. Jadi jangan kacaukan semua yang telah kurencanakan." Elaine bersikeras, menatap suaminya dengan sebelah alis yang terangkat. Hal ini membuat Devan memutar bola mata malas. Dia mendesah, tapi tet

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD