"Dev … bangun," pinta Elaine memelas mengguncang kecil tubuh suaminya.
Devan sendiri merasa terganggu, lelaki itu melenguh, lalu membalik tubuhnya mengabaikan sang istri. Dia masih sangat mengantuk, yang membuat matanya tak ingin terbuka.
"Devan!" teriak Elaine merasa kesal. Dia menarik paksa selimut yang menutupi sebagian tubuh Devan dan membuangnya ke lantai. Wajahnya sudah cemberut, dengan tangan bersedekap d**a.
Hal itu membuat Devan terkejut. Teriakan Elaine benar-benar membuat jantungnya berdegup kencang. Saat dia membuka matanya, dia sudah melihat istrinya duduk dan menatapnya dengan mata yang memicing.
"Kamu kenapa, sih, Sayang?" tanya Devan dengan suara serak khas bangun tidur. Dia mengusap sudut matanya, lalu ikut duduk menyandar di sebelah Elaine.
"Aku lapar," rengek El
