Sebuah Solusi

1213 Words

"Tidurlah, Sayang," ucap Devan berbisik lembut di telinga Elaine. Lelaki itu masih memeluk tubuh istrinya yang polos setelah aktifitas yang baru saja terjadi. Elaine sendiri tampak nyaman dalam pelukan tersebut, wanita itu mulai memejamkan mata sambil mendengarkan detak jantung Devan yang terasa candu baginya. Tangan Devan masih mengusap kepala Elaine, ketiga mendengar dengkuran pelan dari wanita itu. Dia tersenyum, sebelum melepaskan pelukan Elaine dengan pelan. Devan menatap wajah istrinya sesaat yang tampak polos dan terlihat cantik. "Maaf karena tak memberikanmu kabar tentang Akram, Sayang. Aku takut kamu bertindak nekat lagi seperti kemarin," gumam Devan dengan sendu. Lelaki itu mendekatkan wajahnya, lalu mencium kening istrinya sedikit lama. Setelah itu, Devan beranjak ke kam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD