41

1428 Words

POV Putri Om Redi terus memelukku dari belakang, sesekali ia mengecup ubun-ubunku. Sikapnya membuatku berdebar senang. Ingin aku menghadapnya, tapi malu berpandangan dengannya. "Sebaiknya kita segera pulang, Om. Takut kemaleman," kataku akhirnya memecah keheningan. Aku perlahan mengangkat tubuh hendah berdiri. Om Redi tatap aku lama, ia akhirnya tarik tanganku sedikit kuat hingga kepalaku jatuh di lengan atasnya. Ia memeluk tubuhku dari belakang dan menciumi rambutku. "Kita menginap sajalah di sini." Embusan napasnya terasa di leherku, membuatku merinding. "Nanti ibu nyariin, Om." Juga, aku ingin segera sampai rumah agar bisa mengganti celana dalam. Di sini tidak ada pakaian apalagi pembalut. "Bisa telpon ibu biar tak cari-cari." Aku membalikkan badan menghadap Om Redi, wajahku per

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD