Sobat-sobatku makan sambil sesekali senyum kecil dan lirik aku yang terus sentak napas berkali-kali. "Awas nanti kesedak, Red." Zain melirikku. Aku balas tatap dia sinis. "Yok lah berantem kita! Aku ni ingin makan orang saja rasanya!" Huuuuh! Kusentak napas. "Ha ha ha." Tara tergelak. "Puut, ada yang terbakar hatinya niii!" Tara menuding ke arahku saat Putri tatap kemari. Aku sengaja melengos tak mau tatap Putri. "Tak selera makan aku! Ni, lah, habiskan siapa saja yang mau!" Kurogoh saku celana mengeluarkan uang dan letakkan di meja. "Ni, masih baik kan aku mau traktir? Awas ada yang olok aku lagi!" Zain menggelengkan kepala. "Aku bisa bayar." "Itu sudah cukup buat bayar. Put, pulang, yok?!" Aku berjalan ke arah Putri, lalu kupegang tangannya yang sedang menyendok bakso. Putri mem