36

1448 Words

POV Putri Om Redi menoleh dan kami berpandangan, sama-sama tersenyum. "Kau mau beri aku kesempatan belajar cintai kau, tak?" Om Redi menepikan mobil, ditatapnya aku dengan wajah serius. "Mau, tak?" ulangnya, menatapku tanpa kedip. Kalau Om Redi sungguh-sungguh, maka kesempatan itu selalu ada. Aku mencintainya, dan kami pun sudah berbuat lebih daripada sekadar ciuman. Aku mengangguk kecil, lalu mengalihkan pandang saat ia tersenyum membuat wajahku perlahan menghangat. "Ah, kau ni. Kenapa lah malu-mslu begitu." Ditoelnya pinggangku. Aku mencebikkan bibir. "Apaan sih, Om." Kusingkirkan tangannya dari pinggangku. Ia bersiul-siul. Suiiiit suiiiit, sambil mengerling menggodaku. Senyumnya lagi-lagi merekah lebar, membuat dagunya seakan terbelah membuatnya terlihat begitu menawan. Om Redi m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD