POV Putri Aku memukul-mukul d**a Om Redi. Tingkahnya benar-benar membuatku malu pada Bu Guru juga teman-teman yang terus menatap kemari. "Om mau apa?!" tanyaku sambil tak henti memukuli dadanya. Jantungku berdetak kencang tak terkendali. Aku takut Om Redi akan melemparku atau berbuat yang memalukan di sini. "Om!" Om Redi bergeming, sengaja sekali menghindari tatap denganku. "Pak, cepat fotokan kami. Nanti dia keburu ngambek lagi. Dia ni ngambekan sangat, lah." Om Redi berkata dengan wajah kesal. Cahaya keperakan melesat kemari. Om Redi nenurunkanku, ia berjalan mendekati tukang foto. Baru saja aku lega, tiba-tiba Om Redi mengangkat tubuhku lagi, melangkah cepat lewat depan teman-teman yang sedang duduk, teman-teman cowokku langsung bersiul-siul. Jangan bayangkan bagaimana malunya ak