POV Putri "Bu, pulang, yok!" "Putrinya mana?" "Di kamar. Tak mau rujuk, dia. Pulang, yok!" "Biar ibu bicara sama Putri." "Tak usah, Bu. Yok pulang. Perempuan bukan dia saja. Nanti kucari yang lebih baik dan cantik dari dia. Yok, pulang!" Aku menelan ludah mendengar ucapan Om Redi yang begitu keras, sepertinya sengaja agar aku mendengarnya. "Tidak bisa begitu, Red. Ini bukan masalah--" "Sudahlah, Bu. Jangan cakap aneh-aneh. Yok pulang. In, aku balik dulu." "Ya." Itu suara ayah. Lalu tak lama terdengar deruman mobil yang semakin lama semakin menjauh. Untuk apa rujuk jika itu atas permintaan ibu, bukan atas kemauan sendiri? Aku tahu sebenarnya ia kesal sekali padaku. Tok tok. "Putri, ayah boleh masuk?" Aku buru-buru mengenakan gamis karena tak ingin ayah menduga kami baru melakuka