25

1574 Words

POV Redi Putri meletakkan bawaannya di meja dan berlari melerai kami. Tak kupedulikan. Tanganku terus pukuli wajah pacarnya sampai babak belur dan bibirnya mengeluarkan darah. "Om, hentikan Om! Apa-apaan sih, Om!" Putri berdiri di tengah-tengah, membalikkan badan dan memeluk temannya erat. Tak sangka aku dia berbuat seperti itu. Kutarik kerah baju temannya hingga dia menyingkir dari Putri dan aku memukuli sekuat tenaga. "Kau tiduri dia, kau!" Tanganku mendarat kuat di wajahnya. Dia tatap aku seperti orang bodoh. Mau elak, pasti. "Ada apa, ini!" Tanganku yang terkepal dicekal erat. Aku menoleh, Zain di belakangku, menelengkan kepala tatap aku tajam. Sementara Cinta mengamati Putri, lalu tatapannya pindah ke aku. Tanganku yang terkepal membuka, kuangkat benda di tangan ke udara sehi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD