24

1465 Words

POV Redi "Mana Putri?" Ibu mengerutkan kening saat aku masuk, aktifitas menyapunya terhenti sejenak. Ia menatapku semakin heran saja. "Putri mana?" tanyanya lagi. "Tak mau ikut ke sini dia Bu." Aku menyahut sedikit kesal, bukan pada ibu melainkan pada anak Zain itu. Tak biasanya lah dia bersikap seperti tadi. Tak mau rujuk, katanya? Aku yakin benar dia tu cinta berat padaku, tapi herannya tak mau diajak rujuk. Dia buatku darah tinggi dengan terus jadikan perbuatanku waktu itu sebagai dalang. Sudah minta maaf juga aku, tapi tetap saja. Ibu kembali menyapu. "Ya seharusnya kamu bujuk. Kamu kan suaminya." Dia menggeleng-gelengkan kepala, menatapku dengan kesal. Diseroknya sampah lantas membses benda itu keluar. Tidak lama, dia kembali lagi membawa nampan berisi sepiring ubu rebus dengan u

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD