Jangan Ambil Moana 2

1082 Words

Tepat jam delapan malam, Saga sampai di rumah. Tersenyum lebar saat melihat papa dan sang kakak mengunjungi ke Jogja. "Om," teriak Moana langsung turun dari kursi dan menghampiri Saga yang tengah mencium tangan papa dan menyalami sang kakak. "Hai, Moana Sayang." Saga merentangkan tangan, memeluk dan mengangkat bocah cantik yang menunggu untuk di gendongnya. Akbar diam memperhatikan. Semua yang ia cintai, mencintai Saga. Melati yang dulu menatapnya dengan pandangan kagum dan memuja, kini seluruh hatinya milik Saga. Moana juga. Sejak kecil gadisnya itu memang dekat dengan Omnya. Ada hari di mana nanti, dirinya, Melati, Saga, harus menjelaskan posisi mereka pada Moana. Ia yakin, hal ini tidak akan menjadi sesuatu yang aneh bagi Moana. Sebab sejak kecil, Moana sudah merasakan bagaimana say

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD