Sementara di sana, Melati berjalan di samping Saga yang menggendong Moana dan melangkah menyusuri tepian pantai. Sesekali kaki mereka di terjang ombak yang terhempas di tepian. "Hari Rabu nanti aku antar kalian pulang ke Malang. Aku ingin bertemu papaku, meminta restunya sekalian ngasih tahu Mas Akbar kalau kita akan menikah." Melati terperanjat. "Secepat itu, Ga?" "Lebih cepat lebih baik, 'kan." Wanita itu tidak bisa berkata-kata. Dadanya berdebar. Belum hilang rasa kagetnya karena lamaran Saga, kini laki-laki itu bilang ingin segera menemui papa dan kakaknya untuk meminta restu. Melati tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Akbar, mantan mertuanya, dan semua orang yang mereka kenal di sana. "Nggak usah takut, Mel. Biarlah mereka bicara dan berpendapat apa saja. Kita tidak bersel