Perjalanan baru

941 Words
Adel pov Melalui berbagai macam ujian membuatku begitu lelah. Tetapi itu semua terbayarkan dengan informasi yang aku terima dari salahsatu perguruan tinggi ternama dinegaraku, yang menyatakan bahwa aku diterima disana. Hari ini aku pulang lebih cepat dari biasanya, karena sekolah sudah tidak belajar secara kondusif lagi untuk kelas duabelas seperti aku. Aku pun ingin memberitahu ayah dan ibu akan hal ini. Aku berharap mereka senang mendengar hal ini. "Bu.." Ibu yang sedang menjemur baju menatapku sekilas. "Hmm... gini, Adel sudah diterima disalah satu perguruan tinggi dengan beasiswa." Ibu menghentikan gerakannya dan kali ini menatapku penuh minat. "Memangnya kamu diterima dimana?" "Di ibukota bu." Aku bisa melihat wajah ibu yang nampak tidak terlalu senang mendengar jawabanku. "Terus temen-temen kamu disana juga?" Aku menggeleng cepat. "Kita pisah-pisah bu." Kulihat ibu mengehela nafas pelan. "Kamu kan tau kalo kita gak ada kerabat disana. Lalu kamu akan tinggal dimana? Dengan siapa?" Tanya ibuku kembali melanjutkan kegiatannya. "Aku mau cari kostan aja bu, lagian disana pasti banyak anak rantauan. Pasti banyak kostan dideket kampus." Jawabku yakin. "Kita dapat uang darimana supaya kamu bisa ngekost? Uang darimana untuk kamu makan?? Untuk jajan kamu? Ongkos untuk berangkat??" Tanya ibuku membuat hatiku tercubit karena ini ia kembali membahas uang. "Kan masih ada waktu libur bu sampe acara pelepasan sekolah, aku mau kerja aja sebentar di tempat bukde Sri bantu jualan baju. Lagian nanti ada juga uang bantuan untuk aku." Kurasakan tangan ibu terlampir dibahuku. "Yasudah. Ibu juga akan cari uang untuk bantu biayain kamu." Aku mengangguk pelan setelah mengucapkan terimakasih. "Kamu udah bilang belum sama bukde Sri kalo mau kerja disana?" Aku mengangguk lagi untuk menjawab pertanyaan nya dan kemudian membantunya menjemur pakaian. "Nanti kalo disana belajar yang bener. Jangan kecewain ibu ya nak, kamu sukses ibu yang bangga. Jangan cari-cari cowok dulu. Fokus sama kuliah kamu aja, biar cita-cita kamu bisa tercapai." "Iya bu." Dan sudah tak terasa ternyata hari pelepasan siswa kelas 12 dilangsungkan hari ini. Dengan pakaian kebaya dan riasan wajah aku beserta teman-temanku berbaris untuk dipanggil berdasarkan urutan kelas. Aku, Eka, Zoya dan Vika memakai kebaya dengan motif yang sama dan bahan yang sama, tetapi hanya model kebayanya saja yang berbeda. Dan kami bisa berbangga diri dengan apa yang kami pakai, karena ini adalah hasil dari uang tabungan kami bersama. Setelah puas berfoto bersama ketiga sahabatku, teman sekelas, dan orang yang ku kenal lainnya. Aku terduduk sebentar disalah satu kursi yang tak jauh dari jangkauanku karena lelah memakai heels hitam milikku ini. "Minta foto bareng boleh?" Aku terkesiap dan menolehkan wajah pada kedua pemuda seumuranku yang sudah ada disampingku. Aku bangun dari dudukku. "Yaudah ayok, mau dimana?" Mereka pun mengajakku ke salah satu tempat yang kira-kira tepat untuk dijadikan latar foto. Kalian bertanya siapa kedua pemuda ini? Oke akan aku jelaskan. Yang berfoto denganku saat ini adalah mantanku. Catat! MANTAN yang ketiga. Kulitnya putih, hidungnya mancung, alisnya tebal, bisa dikatakan dia tampan. Tapi jangan tertipu dengan wajahnya, dia ini playboy. Namanya adalah Adi Tama Sanjaya. Sedangkan yang sedang memegang kamera didepan kami ini adalah sahabat Adi yang juga merupakan seorang yang pernah dekat denganku, menyukaiku, menyatakan perasaannya padaku, dan ingin sekali menjadikan aku kekasihnya. Tapi aku tidak suka padanya jadi aku hanya menganggapnya teman. Namanya adalah Bagus Saputra. But, dia ini jauh berbeda dengan Adi secara fisik, tetapi sama dengan sikap playboy-nya. Bagus orangnya bertubuh tinggi dan cukup besar, Berkulit sama denganku, dan memilki sepasang lesung pipit di kedua pipinya. Setelah berfoto secara bergantian dan berakhir dengan foto bertiga, aku langsung pergi setelah mereka mengucapkan terimakasih. "Ciee bisa sama mereka berdua gitu ya." Celetuk Vika yang entah sejak kapan ada di belakangku. Aku mendengus kesal tapi tak ayal aku pun tersenyum geli karenanya. "Ibu baik-baik ya dirumah. Jaga kesehatan, nanti aku selalu kabarin ibu. Nanti kalo liburan dan ada rezeki aku pulang." Ibuku mengangguk dan memeluk tubuhku erat. "Nanti kalo ada uang, ibu kirim ke kamu ya." Aku hanya bergumam saja membalas perkataan ibu. "Yasudah kamu hati-hati ya. Jangan suka sembarang di kota orang." "Iya bu, aku berangkat." Aku pun menarik koper kecil dan memakai tas mungil dipunggungku setelah aku memakai jaket pink kesukaanku. Lalu menaikki mobil yang jasanya sudah ku pesan untuk mengantarkan kepulau seberang. Selama perjalanan aku hanya mendengarkan lagu melalui earphone yang terpasang ditelingaku. Kemungkinan aku akan sampai disana sore hari. Setelah naik kapal lalu naik bus, akhirnya aku sampai di tempat tujuan. Aku menghidupkan handphone ku dan melihat alamat yang tertera disana. Sebelumnya aku sudah cari-cari dimana tempat yang harus aku tinggali untuk sementara disini melalui internet. Setelah bertanya pada beberapa supir angkutan umum, akhirnya aku menaiki salah satunya yang memang jurusannya sama dengan konstanku. "Ini kamarnya, ada kamar mandi kecil, kasur dan lemari." Jelas ibu kost. Aku mengangguk pelan dan sesekali menatap kamar ini. "Jadi gimana dek??" "Bayaran kostnya udah masuk listrik, air dan bangunan kok." "Yaudah bu. Saya ambil kamar ini." Si ibu mengangguk dengan senyum lebar. Aku membuka tas dan memberinya uang seperti yang seharusnya. "Jadi perbulan aja ya dek bayarnya. Ditanggal yang sama dengan bulan ini, bulan depan untuk bayar yang selanjutnya." "Iya bu, terimakasih." Si ibu kost sudah pergi dan aku segera masuk dan mengunci kamar ini dari dalam. "Mandi dulu deh." Aku memutuskan untuk mandi, lalu setelahnya menaruh pakaian ke dalam lemari. Dengan kamar yang masih terlalu kosong ini, sepertinya aku harus membeli beberapa benda lagi yang menjadi kebutuhan pokok. Seperti kompor dan gas, lalu beberapa panci dan peralatan lainnya. Didalam tasku hanya ada pakaian, peralatan mandi, perlatan penting wanita, beberapa snack dan dua buah sendok. Dan saat ini aku dilanda rasa lapar yang mendominasi. Baru hari pertama kenapa begitu terasa berat sekali. PrinceMate ❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD