31

1036 Words

"Kak Sean?!" ucap Pinka lirih. Sean tersenyum manis sekali dan memeluk tubuh Pinka dengan penuh kerinduan serta mencari kenyamanan. "Malam ini aku ingin bersamamu Pinka, aku rindu kamu," ucap Sean menciumi sleuruh wajah Pinka seperti sudah berbulan -bula tak bertemu. Padhal baru beberapa jam saja mereka terpisah. Kedua mata indah Pinka berbinar bahagia. Sean suaminya mendatanginya dan memeluk tubuhnya dengan erat, bahkan Sean tak ragu lagi untuk mencium wajahnya. "Kamu menangis?" tanya Sean yang secara tak sengaja mencium Pinka tepat mengenai air matanya yang menetes di pipi mulusnya. Pinka tak menjawab dan hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Apa kamu tidak bahagia bersamaku, Pinka? Kamu merasa tersakiti?" tanya Sean pada Pinka penasaran. "Gak Kak. Pinka malah bahagia, Kakak datang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD