Dan terhitung sejak hari itu pun Amara menjadi penghuni baru lantai paling atas kantor Jarvis grup. Posisinya yang tiba-tiba dipindah sebagai asisten sekretaris direktur utama, tentu saja sempat jadi bahan perbincangan. Apalagi statusnya hanya anak magang yang baru tiga hari di sana. Mereka semua berpikir Amara sangat beruntung bisa setiap hari dekat dengan bos bule. Yang biarpun bujang lapuk, tapi malah makin ganteng itu. Namun, tidak buat Amara yang justru merasa terpaksa berada di sana. Ganteng iya, sayangnya belok. Pantas saja sampai di usianya yang hampir empat puluh tahun pak bosnya masih jomblo, karena seleranya memang beda. Begitu pikir Amara, tanpa paham kalau Aryan sudah tidak lagi bergelut di dunia pelangi. “Salinan dokumennya sudah selesai, Ra?” tanya Dila . “Sudah, Mbak.” j
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books