PROLOG

209 Words
   Suara musik terdengar begitu bising, gemerlap lampu dengan warna-warna berbeda berkelap-kelip. Seruan para pengunjung terdengar ribut, sedangkan di atas catwalk para pria tampan sedang berjalan tanpa mengenakan pakaian. Mereka benar-benar telanjang, memamerkan tubuh dan kejantanannya yang begitu menggoda.    Beberapa wanita menutup mulut dengan tangan, kagum saat melihat bagian vital pria-pria tampan itu. Mereka sudah bisa berfantasi gila tentang permainan panas diatas ranjang, mereka bahkan sudah meraba daerah payudara dan meremasnya pelan.    Diantara banyaknya pengunjung, seorang wanita duduk dengan tenang. Matanya menatap jeli pada pria-pria itu, bibirnya menyunggingkan senyum. Wanita itu sangat kagum pada pameran malam ini, ia tak pernah menyangka jika pameran yang dilakukan memiliki barang semenarik sekarang.    "Bagaimana, Nona Camilla?" tanya seorang wanita lainnya. Ia duduk dan menatap ekspresi wajah Camilla, senyum segera ia ukir saat Camilla mengangguk tanda suka.    "Berapa orang yang Anda inginkan?" tanya wanita itu lagi.    Camilla menatap. "Aku ingin semuanya malam ini, segera antar mereka ke kamarku!"    "Mereka semua berjumlah dua puluh dua orang, dan mereka juga baru saja bekerja. Apa Anda yakin tidak akan kecewa, Nona?"    Camilla berdiri, ia melemparkan Black Card ke atas meja dan segera berlalu pergi. Beberapa orang pengawal berdiri di belakang wanita itu, dan satu orang pengawal tetap tinggal bersama wanita yang kini meraih Black Card di atas meja.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD