55

2025 Words

Mereka digiring masuk ke ruang kerja Gilang. Ternyata disana sudah ada Adskhan, Lucas dan bahkan Akara. Ketika melihat pamannya, Akara langsung mendekat dan memeluknya erat. Melepas kerinduan yang sudah lama tak tersalurkan. Ya, walau bagaimanapun Erhan sudah seperti ayah kedua bagi mereka. Sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal di Turki dan membuat jarak mereka terbentang jauh. Namun ketika melihat siapa pria yang mendorong kursi roda Falisha, wajahnya yang awalnya sumringah berubah menjadi kesal. "Ngapain dia disini?" pertanyaan itu lebih tepatnya ia tujukan pada Ilker. Ilker hanya memberikan ringisannya. "Tanya aja sama 'teteh'." Jawab Ilker yang kemudian berlalu masuk mengabaikan Akara. "Sopan dikit sama calon kakak ipar, Kara." Perintah Falisha. Akara memandang Falisha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD