59

1650 Words

Gibran terduduk di salah satu meja di cafe. Pandangannya terarah pada panggung kosong yang ada di depannya. Membayangkan wajah Falisha yang dulu pernah menyanyikan lagu dengan tatapan terarah kepadanya. Gibran hendak meraih ponselnya. Bermaksud untuk menghubungi Falisha. Perbedaan jam antara Indonesia-Singapura hanyalah satu jam saja. Dan Gibran berharap Falisha masih bangun saat ini. Namun sebelum dia menekan tombol panggil, seseorang menepuk pundaknya. "Apa yang kamu lakuin disini?" Gibran menoleh dan melihat ibunya tengah menunduk memandangnya. "Ini tempat Gibran. Mestinya Gibran yang nanya Mama ngapain disini jam segini." Gibran melirik jam tangannya. Waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Ibunya malah mencebik. "Mama tahu ini tempat kamu. Mama baru bertemu sama teman-teman Ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD